Bisnis

AXA Jalin Kemitraan dengan UGM Kembangkan Aktuaris

AXA Mandiri dan AXA Indonesia menjalin kemitraan dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - AXA Mandiri dan AXA Indonesia menjalin kemitraan dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk pemberian beasiswa, pelatihan, dan magang maupun kesempatan berkarir bagi mahasiswa lulusan S1 Matematika dan Statistika UGM di AXA Mandiri serta AXA Indonesia.

"Kerjasama ini kami lakukan guna mengembangkan profesi aktuaris dalam industri asuransi jiwa dan asuransi umum di Indonesia," kata Chief Human Resources Officer AXA Indonesia, Rudy Manik di sela kegiatan, Kamis (22/11/2018) yang bertempat di FMIPA UGM.

Rudy menerangkan, saat ini kebutuhan tenaga aktuaris diprediksi akan semakin meningkat seiring dengan banyaknya masyarakat yang melek terhadap produk-produk asuransi.

Namun, ketersediaannya tidak diikuti dengan kebutuhan yang terus meningkat.

Baca: OJK Ajak Mahasiswa Berkontribusi Cetak 1000 Aktuaris pada Tahun Depan

Menurut Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) saat ini jumlah aktuaris hanya ada sekitar 500 orang di Indonesia.

Dari informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, kerjasama yang dilangsungkan hingga 2021 ini, juga menyangkut pertukaran pengajar maupun praktisi antar kedua pihak yang diharapkan mampu menciptakan pertukaran ilmu pengetahuan dan pengalaman.

Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM FMIPA UGM, Gunardi menuturkan, program ilmu aktuaria yang dulu masih bersifat peminatan, kini telah resmi dibuka sebagai program studi (prodi) dan telah terakreditasi lewat SK BAN PT.

Prodi ilmu aktuaria FMIPA UGM akan resmi membuka penerimaan mahasiswa baru pada tahun akademik 2018/2019 mendatang.

Baca: AXA Mandiri dan AXA Bersama UGM Kembangkan Pendidikan Profesi Aktuaris

"Prosesnya sudah kami mulai sejak 2015 silam dan pada Oktober lalu kita sudah mendapatkan syarat untuk mendirikan prodi Aktuaria oleh BAN PT," kata dia.

Lamanya proses tersebut, dikatakan Gunardi, memang membutuhkan syarat yang cukup banyak dan pengurusan yang lumayan panjang.

"Saat ini dari sisi tenaga pendidik kita juga siap, baik kualifikasi maupun kecukupan. Ada sekitar tujuh dosen yang berkompeten dalam bidang itu, selain itu kita juga ada pembagian tenaga pendidik dari fakultas lain untuk melengkapi," imbuhnya.

Ditargetkan, angkatan perdana mendatang akan mampu menampung sebanyak 40 mahasiswa yang terjaring pada prodi tersebut. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved