HEBOH Air di Air Terjun Sedudo Berubah Warna Jadi Hitam Pekat, Sutopo Ungkap Penyebabnya

TRIBUNJOGJA.COM - Beberapa hari belakangan ini datang kabar heboh kabar dari air terjun di objek wisata Sedudo Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk.

Air terjun yang jadi lokasi wisata tersebut yang biasanya bening mendadak berubah warna menjadi hitam.

Tak hanya itu, debit air juga besar dari biasanya. 

Kejadian ini terjadi bersamaan saat hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sawahan dan sekitarnya, Kamis sore, 08 November 2018.

Terakit peristiwa ini, Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB memberikan penjelasan.

Menurut Sutopo, penyebab air di air terjun Sedudo berwarna hitam bukan karena pasir melainkan dari abu.

Abu ini berasal dari bekas kebaran hutan saat musim kemarau sebelumnya. Abu ini kemudian bercampur dengan air hujan yang menguyur sehingga air berwarna hitam.

Baca: Jumat Berkah, Catatan Keistimewaan dan Amalan Hari Jumat

"Berubahnya warna hitam air terjun Sedudo di Nganjuk Jawa Timur bukan aliran pasir. Tetapi material abu bekas kebakaran hutan saat kemarau sebelumnya. Hujan dibagian hulu menghanyutkan material kebakaran hutan sehingga debit air terjun berwarna hitam. Kejadian hanya sesaat," tulis Sutopo dalam akun twitternya.

Video lainya

Jatuh daru Air Terjun

Siapa sih yang nggak suka mengabadikan momen saat sedang berada di tempat wisata?

Demi foto yang bagus, tak jarang banyak orang mengabaikan keselamatan mereka.

Bahkan, sampai melakukan hal-hal nekat demi mendapatkan kesan keren dari orang lain.

Seperti yang dialami oleh pria bernama Ramjan Usman Kagji berikut ini.

Dia dilaporkan meninggal dunia usai mencoba mendaki bagian bawah air terjun untuk bisa berpose demi mendapatkan foto yang terkesan dramatis.

Rekaman amatir menunjukkan detik-detik pria India tersebut tergelincir dan jatuh dari ketinggian 170 kaki atau sekitar 51 meter.

Diketahui Ramjan terjatuh ke sungai di bawah air terjun Gokak yang terkenal di negara bagian India Utara Karnataka.

Sebelum terjadinya peristiwa tersebut, diduga Ramjan dan saudaranya bernama Faruq beserta teman-temannya sempat 'minum-minum' .

Hal ini didukung oleh pernyataan petugas polisi yang mengatakan bahwa rombongan Ramjan berada di bawah pengaruh alkohol saat insiden itu terjadi.

“Kedua saudara Ramjan dan Faruq berada di bawah pengaruh alkohol ketika insiden itu terjadi" ungkap Seorang petugas polisi kepada New Indian Express seperti yang dikutip oleh Grid.ID.

Saksi mata mengatakan para pengunjung sudah mencoba menghentikan Ramjan dan yang lainnya agar tidak mendekati tebing.

Merasa berani, mereka justru menjawab jika mereka tak takut pada apa pun.

Sebuah tim penyelam dikirim guna mencari mayat Ramjan.

Sedangkan Faruq dan teman-temannya yang selamat sudah diamankan oleh petugas.

Polisi juga telah memperketat keamanan di sekitar tempat kejadian perkara untuk menghentikan wisatawan mendekati air terjun.

Usai peristiwa tersebut, petugas akan mendirikan tiang di sepanjang tepi air terjun.

Hal tersebut dimaksudkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Polisi mengungkap bahwa selama lima tahun terakhir terdapat 19 orang tewas di lokasi tersebut, termasuk kasus bunuh diri dan kecelakaan. (*)