Tampil Macho dengan Modifikasi Cafe Racer

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Modifikasi motor bergaya retro dan klasik hingga kini masih digemari para pecinta motor kustom tanah air.

Di antaranya gaya tracker, Scrambler, Japstyle hingga cafe racer.

Baca: 148 Motor dan 28 Mobil Kustom Nangkring di Kustomfest 2018

Motor dengan gaya modifikasi tersebut memang memiliki penampilan yang macho dan elegan.

Alasan tersebut kerap diungkapkan para penggemar modifikasi motor ketika memilih satu dari beberapa gaya modifikasi yang menampilkan kesan berkelas tersebut.

Herda Mukti Setyawan merupakan satu di antaranya.

Alumnus kampus ISI Yogyakarta ini memilih memodifikasi motornya dengan gaya Cafe Racer.

Sebelumnya, motor modifikasi dengan basic Honda GL 100 tahun 1980 an ini dimodifikasi dengan gaya tracker.

Herda mengungkapkan, modifikasi bergaya cafe racer ini dirasa lebih pas dengan karakter dirinya yang menyukai musik blues.

Alasan lain adalah, Herda lebih nyaman mengendarai motor dengan tampilan modifikasi bergaya cafe racer lantaran sesuai dengan pribadinya yang ingin tampil gentle dan elegan.

Herda menjelaskan, untuk memodifikasi motor dengan gaya Cafe Racer, yang utama dirombak adalah desain tangki dan stang.

"Gaya modifikasi Cafe racer ini ciri utamanya ada pada tangki yang cenderung oval panjang dan ramping serta posisi stang yang berada setara tangki. Bagian lain hampir sama dengan modifikasi bergaya Japstyle," kata Herda 

Lanjut Herda, satu ciri khas yang melekat dari aliran ini adalah bentuk bagian belakang yang menyerupai buntut tawon.

Dalam dunia modifikasi, bentuk ini lazim disebut hornet.

Baca: Motor Ducati Semakin Kompetitif, Marc Marquez Ingin Honda Kembangkan Kemampuan Honda RC213V

Beberapa bengkel di Yogyakarta sudah melayani modifikasi gaya ini.

Beberapa jenis motor yang direkomendasikan untuk modifikasi gaya Cafe Racer di antaranya ada CB, GL dan Tiger. 

"Kalau basic  jenis motor itu selera dan sesuai dana masing masing. Untuk biaya modifikasi bisa mencapai belasan juta, tergantung kebutuhan juga," kata Herda. (*)