Kota Magelang
Komunitas Magelang Bersepeda, Bersepeda Sembari Galang Bantuan untuk Korban Gempa di Sulteng
Sejumlah elemen masyarakat di Kota Magelang melakukan penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sejumlah elemen masyarakat di Kota Magelang melakukan penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Mereka mengumpulkan donasi untuk disalurkan kepada para korban.
Baca: 20 Pejabat Fungsional Dilantik, Bupati Magelang Minta Pejabat Penuhi Sumpah Janjinya
Satu di antaranya dari Komunitas Magelang Bersepeda yang melakukan aksi galang dana di Car Free Day, Minggu (7/10/2018), di Rindam IV/Diponegoro, Kota Magelang.
Aksi ini dilakukan dengan berseeda sembari menggalang bantuan dari masyarakat.
Masyarakat pun tampak antusias dan sudi menyisihkan uang dan memberikan donasi untuk korban gempa dan tsunami melalui aksi para pegiat sepeda dari Kota Magelang.
Dalam satu jam, dana yang terkumpul mencapai Rp 2,5 juta.
"Bantuan dari masyarakat tersebut rencananya akan disalurkan dan digabung dengan komunitas lainnya ke posko-posko di Palu, Donggala, dan Sigi," ujar Siska Sri Yoga, salah satu anggota Komunitas Magelang Bersepeda, Minggu (7/10/2018).
Lanjut Siska, pihaknya pun mengapresiasi para pengunjung CFD yang secara spontanitas menyisihkan uang dalam penggalangan dana tersebut.
Dia berharap melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat solidaritas dari pesepeda di Magelang.
"Kami sangat mengapresiasi terhadap masyarakat yang memberikan bantuannya. Kami prihatin dengan adanya bencana yang terjadi di Palu, Donggala, Sigi. Semoga para korban bencana di sana dapat teringankan bebannya dengan adanya bantuan ini,” ujarnya.
Walikota Magelang, Sigit Widyonindito pun mengapresiasi kinerja relawan asal Kota Magelang yang ada di Lombok, NTB dan Sulteng.
Dirinya bahkan bertemu langsung dengan relawan asal Kota Magelang, saat di Lombok.
"Mereka datang ke lokasi bencana itu sampai lima hari, pakai jalur darat dan laut naik kapal. Saya terus terang trenyuh dengan sikap anak-anak kita yang jadi relawan,” ujar Sigit.
Lanjut Sigit, ia pun mengajak warganya untuk meningkatkan rasa syukur.