Gempa Sulawesi Tengah

Sabtu Pagi, Ribuan Warga Palu yang Mengungsi ke Lereng Bukit Mulai Kembali ke Rumah

Sabtu Pagi, Ribuan Warga Palu yang Mengungsi ke Lereng Bukit Mulai Kembali ke Rumah

Editor: Hari Susmayanti
twitter Daeng Info
Suasana kota palu akibat gempa dan tsunami pagi ini (29/9/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM - Pascagempa bermagnitudo 7,4(sebelumnya disebutkan 7,7), ribuan warga langsung mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Ribuan warga mengungsi ke tempat-tempat tinggi karena  ada peringatan tsunami.

Setelah semalam mengungsi, Sabtu(29/9/2018) pagi, warga mulai kembali ke rumah masing-masing.

Mereka pulang setelah mendapatkan informasi bahwa peringatan tsunami di Kota Palu sudah dicabut.

Rolex Malaha, seorang warga, menuturkan, banyak warga yang semalam mengungsi di lereng perbukitan di sebelah timur Kota Palu.

Baca: Hingga Sabtu Pagi,BMKG Catat 91 Gempa Susulan Guncang Sulawesi Tengah

Sejak subuh tadi, mereka berangsur-angsur kembali ke rumah.

"Saya bersama istri, anak dan cucu saat terjadi gempa yang kedua kalinya langsung segera mengungsi ke tempat ketinggian di Kelurahan Karatuna, Kota Palu, bagian timur. Saat itu, banyak warga dalam kondisi panik berusaha lari ke tempat ketinggian dan semalam tidur di halaman rumah warga dan jalan di lereng-lereng bukit," ujarnya.

Rolex menuturkan, saat terjadi gempa pertama dengan guncangan yang tidak terlalu kuat, dia tengah bekerja di kantor.

Saat gempa kedua mengguncang, dia dan rekan-rekannya berusaha keluar dari kantor, tetapi jaringan komunikasi mulai putus.

Baca: Update Kondisi Kota Palu dan Donggala Pasca Tsunami, 30 Orang Meninggal

"Saat jaringan telekomunikasi putus, kami terpaksa kehilangan kontak dengan orang-orang, dan saya berusaha menemui keluarga yang kebetulan rumah kami berada sekitar 700 meter dari kantor untuk segera mengungsi di tempat ketinggian karena saat itu ada kabar bahwa akan terjadi tsunami. Sampai pagi hari ini, kami baru tahu bahwa tsunami terjadi di pantai Kota Palu," ujarnya.

Dia mengatakan, dia dan keluarga mengungsi di perbukitan bersama warga lainnya.

Sebagian tidur di jalanan dan halaman rumah penduduk dan tidak makan karena tidak ada persediaan makanan.

Kalau pun ada warung yang menjual bahan makanan habis ludes terjual.

Dia juga mengatakan, Basarnas membangun tenda-tenda pengungsian, tetapi belum cukup menampung jumlah warga pada saat itu.

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi bermagnitudo 7,4 (sebelumnya disebutkan 7,7) mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, dan sekitarnya, termasuk Kota Palu, Jumat sekitar pukul 18.02 Wita.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved