Pendidikan

Sekretaris Rektor UGM : UKT UGM Relatif Rendah dan Kompetitif

Sekretaris Rektor UGM : Uang Kuliah Tunggal UGM Relatif Rendah dan Kompetitif

Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
net
UGM 

TRIBUNJOGJA.COM - Belum lama ini media sosial ramai dengan unggahan gambar infografis yang yang menampilkan prediksi kenaikan biaya kuliah di Indonesia.

Perusahaan asuransi Jiwasraya dalam iklannya mengunggah gambar infografis tentang hitungan biaya kuliah saat ini, lima tahun dan 10 tahun lagi.

Beberapa universitas besar dimasukan dalam infografis tersebut, yakni ITB, Binus, UI, Unpad, ITS, dan UGM.

Dari nominal yang disebutkan, UGM menjadi universitas yang biayanya paling mahal yakni Rp 26 juta di tahun ini, Rp 60 jutaan di 2023 dan Rp 120 jutaan di tahun 2028.

Terkait hal tersebut, Sekretaris Rektor UGM, Gugup Kismono, mengatakan bahwa infografis tersebut telah meresahkan banyak pihak, seperti alumni maupun para calon mahasiswa.

Baca: Pertama di Dunia, Parade Drone Meriahkan Festival Bregada Nusantara di Malioboro

Ia menyebut, jumlah uang kuliah tunggal (UKT) yang dicantumkan sebesar Rp 26 juta per semester tidak dilengkapi informasi tentang struktur biaya yang harus dikeluarkan oleh UGM.

Ia menjelaskan bahwa penyajian UKT tertinggi tersebut juga tidak dilengkapi dengan informasi tentang besaran UKT-UKT lain di level yang lebih rendah pada prodi yang sama, yaitu level UKT 0 sampai dengan level UKT 7 yang jika direrata akan menghasilkan angka jauh di bawah Rp 26 juta per semester.

Prodi lain yang memiliki UKT tertinggi pun, jauh lebih rendah dari angkat Rp 26 juta per semester.

"Informasi yang ditampilkan menimbulkan kesan bahwa biaya pendidikan di UGM adalah mahal dan jauh lebih mahal dibandingkan dengan perguruan tinggi lain yang dicantumkan dalam infografik. Biaya tersebut tidak menggambarkan perbandingan data yang seimbang, dikarenakan struktur biaya untuk program yang diperbandingkan berbeda," terangnya.

Terkait hal tersebut, pihak UGM dan Jiwasraya telah mengadakan pertemuan akhir pekan ini, dan dari pertemuan tersebut terungkap bahwa data yang dimunculkan dalam infografis tidaklah benar. (tribunjogja)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved