Jawa
Pertumbuhan Kubah Lava Baru Merapi Masih Kecil, BPPTKG Minta Masyarakat Tak Khawatir
Kubah lava baru di Gunung Merapi dinilainya masih kecil, hanya sebesar 25ribu meter kubik hingga hari ini.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menilai kubah lava baru masih kecil.
Masyarakat yang ada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III pun diminta tetap tenang.
Baca: Pertumbuhan Kubah Lava Merapi Masuk Kategori Rendah
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan, kubah lava baru di Gunung Merapi dinilainya masih kecil, hanya sebesar 25ribu meter kubik hingga hari ini.
Kendati demikian, kubah lava baru terus tumbuh secara dinamis.
Secara umum, rata-rata volume kubah lava tumbuh sekitar 2.700 meter kubik per hari.
Berbeda dengan hari ini sebesar 4.200 meter kubik, dan kemarin sebesar 4.600 meter kubik.
"Pertumbuhan kubah lava dinamis. Ukurannya kecil dan laju pertumbuhannya juga konstan," ujar Hanik, Jumat (24/8) usai berbicara pada acara dialog interaktif bersama BPBD Provinsi Jawa Tengah dan BPPTKG Yogyakarta, di Aula BPBD Kabupaten Magelang, Jumat (24/8/2018).
Hanik mengatakan, pihaknya tidak dapat memprediksi apa yang bisa sewaktu-waktu terjadi, pertumbuhan kubah lava, atau bahkan erupsi.
Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya seperti dorongan gas dari dalam bumi.
Kendati demikian, melihat perkembangan saat ini dan pertumbuhan kubah lava baru itu, erupsi bisa berpotensi efusif saja.
Aktivitas vulkanik itu pun baru sebatas dugaan, dan tidak dapat diprediksi secara tepat.
"Kita bukan dukun, jadi tidak bisa memprediksi. Tetapi kami terus memantau setiap perkembangan dan kami sampaikan kepada masyarakat," katanya.
Terkait gempa yang terus terjadi di sejumlah wilayah termasuk di Lombok, NTB,Hanik menampik tidak ada pengaruhnya dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
Getaran tersebut dinilai tidak memicu terjadinya erupsi.