Atlet Asal Sleman Ini Makin Jatuh Cinta dengan Panjat Tebing

TRIBUNJOGJA.COM - Seto menjadi penggawa termuda di Timnas Panjat Tebing Indonesia di perhelatan Asian Games.

Atlet kelahiran Sleman, 3 November 2000 ini memang belum lama menekuni olahraga panjat.

Baca: Atlet Panjat Tebing Ini Pede Hadapi Asian Games 2018

Namun remaja periang ini mengawali debutnya sebagai pemanjat saat masih duduk di bangku SD, usia yang sangat belia sebagai seorang atlet.

Namun ia berhasil menunjukkan bakatnya sebagai seorang pemanjat.

Selama mengikuti pelatnas, progresnya terus menanjak beberapa bulan terakhir.

Menekuni nomor baru tentu menjadi tantangan tersendiri untuk Seto.

Namun jiwa mudanya makin penasaran dengan tantangan yang datang kepadanya.

“Biasanya saya main lead dan boulder. Sekarang harus di tiga nomor karena di Asian Games ada nomor combine,” ujarnya pada Tribunjogja.com.

Bermain di nomor combine yang memadukan kecakapan di nomor speed, lead, dan boulder, Seto harus bekerja ekstra keras karena ia harus menguasai ketiga nomor itu sekaligus.

Sebuah perjalanan yang panjang dan sulit bagi Seto untuk bisa tampil bagus di tiga nomor yang dipertandingkan sekaligus.

Namun jatuh bangun dan perihnya latihan yang dijalaninya selama hampir setahun di pelatnas, bukan menyurutkan semangatnya di olahraga yang ditularkan oleh sang kakak.

Baca: Panjat Tebing Bidik Dua Emas di Asian Games 2018

Seto justru makin jatuh cinta dengan olahraga ini. Ia bahkan mengaku kebingungan bila tidak ada latihan intensif usai Asian Games nanti.

“Saya tidak mau berhenti begitu saja setelah Asian Games selesai. Saya justru sudah ingin kembali ikut latihan (pelatnas) setelah Asian Games nanti. Karena saya merasakan perkembangan yang besar setelah ikut pelatnas dan ingin melanjutkan,” paparnya. (*)