Nasiional
Jelang Pemilu, Pimpinan Muhammadiyah Imbau Masyarakat Tak Mudah Terpancing oleh Situasi Politik
Warga Muhammadiyah diharapkan agar tetap cerdas dan dewasa sebagaimana sikap anggota Persyarikatan selama ini.
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menilai, situasi politik nasional mulai menghangat pasca penetapan Capres dan Cawapres untuk Pemilu 2019.
Pro dan kontra mengenai politik dalam berbagai kaitannya menyeruak ke permukaan.
Baca: Mahfud MD Blak-blakan Ceritakan Soal Detik-detik Dirinya Gagal Maju Jadi Cawapres Jokowi
Sikap elite maupun pendukung masing-masing pasangan sampai batas tertentu saling klaim dan saling serang secara politik.
"Kondisi memanas seperti akan terus berlangsung sampai bulan April 2019 ke depan," ucap Haedar ketika dihubungi Tribunjogja.com pada Kamis (16/8/2018).
Karenanya, Haedar mengimbau kepada elite dan warga bangsa khususnya para pendukung kedua pasangan untuk tetap mengedepankan etika politik dan suasana kebangsaan yang damai, toleran, dewasa, dan menjunjung tinggi keutuhan bangsa.
"Politik lima tahunan jangan mengorbankan perjalanan bangsa yang panjang. Jadikan perbedaan politik sebagai sesuatu yang wajar dan normal," tutur Haedar.
Khusus bagi warga Muhammadiyah, Haedar berpesan agar tetap cerdas dan dewasa sebagaimana sikap anggota Persyarikatan selama ini.
Baca: Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bakal Dirikan 70 Posko dengan Beragam Fasilitas
"Jangan terpancing oleh situasi politik dan pernyataan-pernyataan elite politik secara berlebihan. Tunjukkan bahwa anggota, aktivis dan elite Muhammadiyah itu bijak, dewasa, cerdas, dan memiliki keadaban luhur seperti karakter Muhammadiyah selama ini," pesan Haedar.
Diakhir, Haedar juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah secara kelembagaan juga tetap terjaga kepribadian dan khittahnya sebagai organisasi dakwah kemasyarakatan yang hadir untuk mencerdaskan, mencerahkan, dan memajukan perikehidupan umat dan bangsa.