Seleb

Jangan Pipis Sembarangan di Planet Mars

Bahkan mereka cukup apik dalam menggambarkan bagaimana penampang Mars yang identik dengan gersang,

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
IST
Beberapa cuplikan film mars 

TRIBUNJOGJA.COM - Banyak film bergenre Sci-fi menceritakan mudahnya manusia bepergian ke luar angkasa.

Sekumpulan mahasiswa ISI Yogyakarta yang tergabung dalam rumah produksi Tiga Koma Lima Film tak luput menyemarakan khasanah film pendek tanah air dengan mengusung tema Sci-fi dibalut komedi.

Film pendek berdurasi 20 menit 21 detik berjudul Mars "dont pee randomly", menceritakan tentang seorang anak SD bernama Ipul yang study tour ke Mars bersama teman-temannya.

Namun ketika study tour tersebut Ipul diculik alien karena pipis sembarangan.

Tema yang sederhana namun digarap dengan serius.

Bahkan mereka cukup apik dalam menggambarkan bagaimana penampang Mars yang identik dengan gersang, berbatu dengan nuansa merah.

Baca: Perintah Langsung Presiden Trump, NASA Segera Luncurkan Misi ke Bulan dan Mars

Para mahasiswa ini berani mengusung genre yang jarang diangkat oleh sineas di Indonesia.

"Para pembuat film di luar negeri bisa eksplorasi ide mereka dengan genre ini. Walaupun liar, mereka yakin science bisa menopang ide mereka. Hal-hal yang tidak mungkin bisa terjadi atas nama sci-fi dan itu menjadi wajar. Sedangkan film mahasiswa hampir tidak ada yang ke arah sana. Padahal kita disodori itu sejak kecil. Jadi saya dan teman-teman sepakat untuk membuat film bergenre ini," terang sutradara, Marhawi.

Menurunya, mahasiswa jarang mengangkat tema ini lantaran kurangnya sponsor dan tenaga.

"Sci-fi membutuhkan dan dan tenaga lebih karena banyak elemen yang harus dibuat terpisah. Kalau bicara pasar penonton, sebenarnya sci-fi sudah banyak peminatnya, namun film maker yang di Indonesia kurang berani untuk membuatnya," tambah mahasiswa Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta ini.

Lebih lanjut, ide pembuatan film ini bermula saat dirinya sering bepergian dan menemukan tempat-tempat eksotis di sepanjang jalan, seperti Gumuk Pasir Parangkusumo, dan Brown Canyon di Semarang.

Tempat itulah yang dijadikan latar untuk menciptakan Mars versi mereka.

Baca: Terkena Badai Debu, Robot Penjelajah Opportunity Diduga Mati di Mars

"Membuat film sci-fi itu memiliki tantangan tersendiri, salah satunya meyakinkan penonton tentang apa yang kita buat. Dan ternyata kita bisa mereplika mars, sama seperti di artikel-artikel yang selama ini kita baca," ucapnya.

Unsur komedi dimasukan dalam film ini, misalnya robot jajan mie instan di warung, ke mars dengan bus layaknya study tour hingga penjual getuk di mars.

"Kami memilih komedi karena tidak ingin memberikan pesan yang normatif atau berat. Di film kami, pesannya sangat sederhana, yakni jangan melakukan hal sembarangan di tempat baru. Selain itu kami juga ingin mengangkat isu manusia bisa tinggal di Mars," ucapnya.

Film yang diproduksi di tahun 2017 inipun berhasil mengantarkan mereka ke beberapa penghargaan dan menyemarakan festival-festival film di Indonesia.

Selain diputar di beberapa festival kampus seperti Brawijaya, UI, Unair, film mereka juga sempat diputar di Jogja-NETPAC Asian Film Festival, serta menang di Ucifest Universitas Multimedia Nusantara sebagai film fiksi terbaik.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved