Hingga Kini, Warga Sudah Tangkap 9 Ular Sanca Kembang Besar di Kawasan Gua Unengan

Dalam tempo 6 bulan warga telah berhasil menangkap sembilan ekor ular Piton di kawasan gua Unengan dengan yang terbesar sepanjang 8 meter

Editor: Mona Kriesdinar
surya/fatkhul alamy
Ular Piton hasil tangkapan warga di pelihara di kandang besi yang ditempatkan di depan makam Nyai Pandansari. 

TRIBUNJOGJA.com, MOJOKERTO - Masyarakat 'kampung ular' masih mempertimbangkan tawaran Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim wilayah Mojokerto-Sidoarjo terkait penangkapan tiga ekor ular Piton berukuran besar di kampungnya.

Rencananya, untuk keperluan konservasi BBKSDA menawarkan kepada warga supaya tiga ekor ular Piton itu lebih baik dipelihara di kebun binatang.

Ular Piton hasil tangkapan warga dipelihara di kandang besi yang ditempatkan di depan makam Nyai Pandansari.
Ular Piton hasil tangkapan warga dipelihara di kandang besi yang ditempatkan di depan makam Nyai Pandansari. (surya/mohammad romadoni)

Namun mereka memilih untuk tetap memelihara tiga ekor ular Piton jenis Sanca Kembang atau Phyton Reticulatus (tidak dilindungi) yang sebelumnya berhasil ditangkap warga di kawasan Gua Unengan Desa Sekargadung Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto kemarin.

(Baca juga: Penjelasan Kenapa Ular dan Katak Beracun Tak Mati oleh Racunnya Sendiri)

Kepala Dusun (Kasun) Unengan, Sudarsono menjelaskan sebagian warga telah sepakat untuk kepentingan bersama akan tetap memelihara tiga ular Piton tersebut.

"Sesuai permintaan dari sesepuh desa meminta agar tiga ekor ular Piton tetap berada di kampung Unengan," ucapnya kepada SURYA.co.id, Senin (6/8/2018).

Menurut dia, kesepakatan memelihara ular Piton ini berdasarkan pertimbangan dari sejumlah warga yang menyakini jika keberadaan ular Piton tersebut merupakan penunggu kampung Unengan.

(Baca juga: Ular Sanca Kembang Buruan Warga Ditemukan Tengah Bergelantungan di Dahan Pohon)

"Saya didatangi warga menceritakan sempat bermimpi tentang keberadaan ular itu yang juga diperkuat permintaan sesepuh desa pada intinya ular Piton itu tidak boleh keluar dari kampung Unengan," ungkapnya.

Ular Piton hasil tangkapan warga dipelihara di kandang besi yang ditempatkan di depan makam Nyai Pandansari.
Ular Piton hasil tangkapan warga dipelihara di kandang besi yang ditempatkan di depan makam Nyai Pandansari. (surya/mohammad romadoni)

Karena itulah, kata Sudarsono, untuk saat ini tiga ekor ular Piton dipelihara di dua kandang besi berukuran 1 meter x 2 meter dan 2,5 meter x 70 sentimeter yang ditempatkan di depan makam Nyai Pandansari.

Mereka rutin memberi makan ular Piton dengan potongan daging ayam.

"Untuk memberi makan ular ini kami memakai dana sumbangan seikhlasnya dari warga yang melihat ular Piton," katanya.

(Baca juga: Lagi, Warga Melihat Ular Sanca Kembang Melingkar di Sarangnya di Dalam Gua Unengan)

Sebelumnya, dalam tempo enam bulan warga telah berhasil menangkap sembilan ekor ular Piton di kawasan gua Unengan.

Paling besar warga pernah menangkap ular Piton panjangnya lebih dari sekitar delapan meter.

Dari seluruh ular tersebut ada tiga ekor ular Piton sampai saat ini masih dipelihara oleh warga setempat.

Dua ekor ular yang berhasil ditangkap saat ini berukuran panjang 3,5 meter dan 3,2 meter masing-masing berbobot 18 kilogram hingga 24 kilogram.

(Baca juga: Sembilan Fakta Ular Sanca Kembang Seperti yang Gegerkan Warga Mojokerto)

Teranyar, warga menangkap ular Piton berukuran sekitar lima meter yang beratnya sekira 25 kilogram.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved