Untuk Pertama Kalinya, PMI Sleman akan Adakan Jumbara dan Temukarya Relawan

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Siti Umaiyah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Guna meningkatkan pengetahuan, evaluasi, sikap, para anggota PMR, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman akan mengadakan Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) dan Temukarya Relawan untuk pertama kalinya pada 3-5 Agustus 2018.

Kegiatan yang dilakukan di Youth Center ini akan diikuti oleh 706 peserta yang terdiri dari Anggota PMR (PMR Mula, PMI Madya, PMI Wira), Anggota Korp Sukarelawan (KSR), Anggota Tenaga Sukarelawan (TSR) serta para pendamping.

Tri Joko Saptono selaku Ketua Panitia Jumtek mengatakan, Jumtek merupakan kegiatan yang baru pertama kali diadakan baik di PMI Kabupaten Sleman maupun di PMI DI Yogyakarta.

Baca: Ingin Mendonorkan Darah ke PMI? Simak Caranya Berikut

"Untuk peserta baik PMR Mula, Madya, dan Wira kita ambil dari 17 kecamatan. Nanti juga ada peserta peninjau perwakilan PMI Kab/Kota se-DIY," katanya, Rabu (1/8/2018).

Joko mengatakan, tujuan diadakannya Jumtek ini adalah meningkatkan peran sukarelawan untuk mendukung kapasitas organisasi dan palayanan PMI.

"Kita ingin meningkatkan peran sukarelawan yang mana hal ini juga untuk mendukung kapasitas organisasi PMI. Selian ini juga sebagai ajang evaluasi dan memperkuat jejaring antara pmi dan stik holder," terangnya.

Mengenai materi yang akan diberikan, antara lain Sekolah Siaga, Narkotika, Penanganan Kebakaran, Sosialisasi Tertib Lalu Lintas, Dasar Pertolongan Pertama, dan yang lainnya.

Baca: PMI DIY Berikan Penghargaan Bagi Personel Siaga Lebaran

"Nanti kita akan libatkan Pemda Kabupaten Sleman, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, BNN, Dinas Kesbangpol, Polres dan berbagai pihak lainnya. Sesuai dengan tema kita yakni mandiri, kompeten dan berkarakter, kita ingin agar generasi penerus ini bisa menjadi penolong pertama di dalam kesehariannya," katanya.

Sunartono Kepala PMI Kabupaten Sleman mengatakan Jumtek merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mengembangkan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan sekitarnya.

Dia menilai, saat ini banyak dijumpai generasi muda yang enggan peduli terhadap sekitarnya.

"Fenomena sekarang ini kejadian yang tidak baik. Jika hanya diberi penjelasan dengan ceramah nampaknya kurang mengena. Makanya kita dari PMI coba menerapkan teori dan praktek secara langsung. Kami harapkan itu bisa meresap ke dalam diri mereka," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)