Kulonprogo
Gelombang Tinggi Sapu Pantai di Kulonprogo
Sejumlah kerusakan terjadi di Pantai Trisik, Bugel, Glagah, hingga kawasan hutan mangrove Jangkaran.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Gelombang tinggi kembali menghantam pantai di Kulonprogo, Rabu (25/7/2018).
Sejumlah kerusakan terjadi di Pantai Trisik, Bugel, Glagah, hingga kawasan hutan mangrove Jangkaran.
Data Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi V Kabupaten Kulonprogo menyebutkan, 30 unit warung pedagang di Pantai Glagah (Kecamatan Temon) mengalami rusak.
Demikian pula kolam renang (6 unit), kamar mandi (5 unit), perahu nelayan (10 unit), dan jalan masuk ke pantai tergenang air setinggi sekitar 1 meter.
Baca: Gelombang Tinggi Pesisir Selatan Hantam dan Sapu Bersih Warung Hingga Gasebo di Pantai Gunungkidul
Hal yang sama juga terjadi di Pantai Trisik (Galur). Limpasan air laut merusak satu rumah warga, 5 perahu nelayan, bangunan tempat pelelangan ikan (TPI) serta menerjang 4 petak tambak udang, 50 warung.
Sebanyak 40 pompa tambak udang juga turut terdampak limpasan ombak yang juga menyapu laguna, kolam renang, serta penangkaran penyu.
Sementara di Pantai Bugel (Panjatan), limpasan air laut merusak 2 warung, 10 perahu, dan 4 pohon cemara tumbang hingga terhanyut.
Adapun di Temon, air laut menerjang di 12 warung dan 3 kolam renang di Pantai Congot serta 3 warung, 4 gazebo, dan 10 petak tambak udang di kawasan mangrove Jangkaran.
Di Pantai Trisik wilayah pedukuhan Sidorejo, Desa Banaran, gelombang tinggi terjadi sekitar pukul 05.00 dan masuk ke dalam rumah warga bernama Mukiyah hingga sejumlah barang elektronik rusak. Di antaranya televisi, mesin cuci, kulas, hingga handphone.
Tanggul yang sudah dibuat sebelumnya dari karung berisi pasir pun tak mampu menghambat laju air laut ke daratan.
"Barang elektronik rusak tercelup air setinggi betis. Sekarang semua barang dipindahkan ke rumah di Pedukuhan Sawahan," ujar Mukiyah pada Tribunjogja.com.
Koordinator Search and Rescue (SAR) Satlinmas Pantai Trisik-Bugel, Jaka Samudera mengatakan ombak yang menyapu daratan itu tebrilang paling besar dalam beberapa minggu terakhir.
Kejadian itu memprorakporandakan area wisata laguna dan merusak tambak udang serta perahu nelayan. Kerugian diprediksi mencapai Rp5 miliar mengingat ada tambak udang yang turut terdampak.
"Warga di pesisir sudah kami amankan setelah ada informasi BMKG terkait gelombang tinggi iini," jelas Jaka.
Sementara itu, di kawasan Pantai Glagah, gelombang tinggi dengan limpasan air yang menerjang cukup jauh ke daratan terjadi sekitar pukul 07.00. Air langsung merangsek ke utara dan menyapu deretan warung hingga membikin kaget beberapa pedagang yang tengah mengemasi barang-barangnya untuk antisipasi.
Baca: Gelombang Tinggi, Pemilik Warung di Pantai Kuwaru Tutup