Liga 2

PSIM Yogya Vs PSS Sleman, Panpel Cetak 17 Ribu Tiket

Panitia Pelaksana pertandingan PSIM Yogyakarta memilih tidak memberikan kuota untuk suporter PSS Sleman saat laga pekan ke-10 Liga 2

Penulis: ang | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh
Derby yang mempertemukan sesama tim dari DIY yakni PSIM Yogyakarta menghadapi PSS Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan PSIM Yogyakarta memilih tidak memberikan kuota untuk suporter PSS Sleman saat laga pekan ke-10 Liga 2, Kamis (26/7/2018).

Alasan keamanan dan keterbatasan Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, melatarbelakangi keputusan pihak penyelenggara.

Diakui Wendy Umar, Panpel pertandingan PSIM, laga yang mempertemukan dua kesebelasan DIY itu sangat ditunggu penggemar sepakbola, khususnya suporter kedua klub.

Tidak hanya lama tidak dipertemukan dalam satu lapangan, laga PSIM-PSS tentu sarat akan gengsi lantaran kedua klub mempunyai sejarah panjang rivalitas di kompetisi sepakbola Indonesia.

Besarnya animo penggemar sepakbola di Yogyakarta, dinilai tidak cukup untuk ditampung di SSA. Apalagi jika mengingat saat ini tiket pertandingan sudah hampir habis diborong oleh suporter tuan rumah.

“Kami mencetak tiket sebanyak 17 ribu atau sama dengan kapasitas SSA dan saat ini sebanyak 70 persennya sudah terjual pre-sale. Kami memang hanya membuka penjualan tiket khusus pertandingan PSIM-PSS, Kamis nanti secara pre-sale mulai H-4 dan tidak ada tiket on the spot,” ungkapnya ditemui di Wisma PSIM, Senin (23/7).

Menurutnya pertandingan tersebut sangat menarik sehingga sudah sejak jauh hari dinantikan oleh publik.

Ia menilai sangat wajar bila tiket lebih cepat terjual di kalangan suporter PSIM meskipun penjualan pre-sale sudah dimulai sejak H-4. Bahkan penjualannya melebihi pertandingan-pertandingan dengan format kandang sebelumnya.

Meski begitu, Wendy menekankan tidak adanya kuota untuk suporter PSS bukan berarti pihak panpel menolak kehadiran pendukung tim tamu. Selain kapasitas pertandingan yang terbatas, faktor keamanan dan kelancaran jalannya pertandingan tidak dapat dielakkan.

 Baca: Jelang Laga PSIM vs PSS - Besok Selasa, Polda DIY Undang Suporter dan Manajemen untuk Beraudiensi

FOTO UDARA. Foto udara stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (20/3/2016). TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
FOTO UDARA. Foto udara stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (20/3/2016). (TRIBUNJOGJA.COM | Hasan Sakri Ghozali)

Baca: Jelang PSIM vs PSS - Seto Nurdiantoro Sebut Kedua Tim Punya Kualitas Sepadan

Baca: Brajamusti Tetap Beri Dukungan Doa dari Jauh untuk PSIM

“sejak awal sudah ada keinginan dari panpel untuk mempertemukan suporter kedua klub dalam satu pertandingan. Namun dengan kondisi SSA yang terbatas dan pertimbangan kenyamanan pertandingan, akhirnya kami ambil keputusan tersebut. Mungkin beda lagi jika pertandingan digelar di Stadion Mandala Krida yang memiliki kapasitas lebih besar, tapi tidak dimungkinkan karena sedang dalam proses renovasi,” paparnya menjelaskan.

Kendati demikian, keputusan tersebut belum final. Wendy menyebut kepastian tidaknya laga itu digelar baru diperoleh hari ini. Seiring dengan rencana Polda DIY mengeluarkan rekomendasi atau tidak pertandingan itu berlangsung.

“Kami masih menunggu izin pertandingan turun. Besok rencananya setelah rapat koordinasi dengan Polda DIY baru diketahui izin turun atau tidak,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PSIM, Agung Damar Kusumandaru meminta maaf kepada manajemen dan kelompok suporter PSS dengan tidak tersedianya kuota tiket pertandingan untuk suporter tim tamu.

Sejatinya pihaknya bisa menjadikan pertandingan derby DIY tersebut sebagai ajang silahturahmi suporter kedua tim sejak keluarnya jadwal pertandingan PSIM-PSS dari PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi. Namun di sisi lain, banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan.

“Setelah melalui pertimbangan matang dan terutama mengingat kapasitas stadion yang terbatas maka keinginan kami tersebut tertunda. Tapi sangat berharap suatu saat derby klub DIY ini sama halnya dengan laga-laga PSIM lain dimana suporter kedua tim berada dalam satu tim dan saling berangkulan,” ungkapnya. (ang | tribunjogja.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved