Bisnis
Harga Telur Tembus Rp 28 Ribu per Kilogram di Yogyakarta
Beberapa pedagang hanya mengeluh terkait kenaikan harga telur dan cabai yang dianggap tidak wajar selama beberapa pekan terakhir.
Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Yosef Leon Pinsker
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Harga jual untuk komoditas sembilan bahan pokok (sembako) di beberapa pedagang pasar Kranggan masih terpantau stabil, Senin (9/7/2018).
Beberapa pedagang hanya mengeluh terkait kenaikan harga telur dan cabai yang dianggap tidak wajar selama beberapa pekan terakhir.
Seperti yang dituturkan Yuliani, seorang pedagang sembako di Pasar Kranggan.
Dia mengatakan untuk harga-harga seperti beras, minyak goreng, gula, dan sembako yang lain saat ini masih terbilang normal.
"Kalau minyak goreng curah itu perkilo Rp12.000, gula Rp11.000/kg, trus untuk beras saya cuman jual yang pulen tipe C1, itu harganya Rp13.000 per kg," imbuhnya.
"Kalau yang naik drastis sekarang telur, itu harganya sampai Rp28.000 ribu sekilo, sejak empat hari lalu udah segitu," sambungnya.
Mengenai kenaikan harga telur, ia sendiri tidak tahu pasti apa penyebabnya, yang jelas, tuturnya, harga beli di distributor sudah naik, maka mau tak mau ia juga harus menaikkan harga jual kepada konsumen.
Naiknya harga telur pun berimbas pada kuantitas penjualan telur di tempatnya.
Ia mengaku ketika harga telur normal, yakni berada di kisaran Rp21.000-Rp22.000, ia bisa menjual sebanyak 15 kg telur/hari.
"Kalau sekarang, ya dua sampai tiga hari baru bisa habis," akunya.
Naiknya harga telur juga diamini oleh salah seorang pedagang sembako lainnya di Pasar Kranggan, yakni Bu Slamet.
Ia mengatakan, kemungkinan naiknya harga telur diakibatkan oleh para periode bulan sekarang, orang banyak yang menggelar acara-acara hajatan.
Akibat permintaan naik, otomatis harga jual telur ikut terkerek.
Bu Slamet mengatakan, di kiosnya harga jual telur berada di Rp28.500/kg, hal ini juga terjadi semenjak empat hari yang lalu.