GM Sudarta Tutup Usia

Oom Pasikom Dihidupkan Kembali Lewat Belasan Karya Lukisan Wajahnya

Oom Pasikom Dihidupkan Kembali Lewat Belasan Karya Lukisan Wajahnya. Abu Jenazah Disemayamkan Di Bentara Budaya Yogyakarta.

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Yudha Kristiawan
Suasana upacara pelepasan abu jazad G.M Sudarta ke Makam Seniman Girisapto Imogiri Bantul Yogyakarta di Bentara Budaya Yogyakarta, Selasa (3/7/18). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan

TRIBUNJOGJA.COM - Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Nama manusia yang meninggal bakal dikenang sepanjang masa melalui karya karya selama hidupnya.

Gerardus Mayela Sudarta atau lebih dikenal dengan nama G.M. Sudarta kartunis kawakan yang karyanya selalu menghiasi halaman surat kabar Kompas sejak tahun 1967 tutup usia.

Ia pun mendapat penghormatan terakhir dari banyak orang yang merasa juga memiliki karya karya yang telah dihasilkan selama hidupnya.

Siang ini, abu kremasi jazad kartunis berkacamata ini disemayamkan di Bentara Budaya Yogyakarta sebelum nantinya di berangkatkan ke peristirahatan terakhir di Makan Seniman Girisapto, Imogiri, Bantul Yogyakarta, Selasa (3/7/18).

Baca: Kisah Shandra, Mendulang Emas dari Rongsokan Limbah Elektronik

Penghargaan untuk karya karya yang salah satunya di kenal khalayak melalui karikatur Oom Pasikom datang dari Paguyuban Kartunis Yogyakarta (PakYo).

Ketua PakYo, Agoes Jumianto yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir menuturkan, para seniman PakYo membuat karya untuk mengenang dan memberikan penghormatan pada Guru Kartunis Indonesia tersebut.

Agoes menjelaskan, begitu mendapatkan informasi bahwa abu jenazah G.M Sudarta disemayamkan di Bentara Budaya Yogyakarta, sejumlah kartunis PakYo kemudian membuat karya dalam waktu singkat untuk mengenang sosok G.M Sudarta.

"Meskipun karya ini mendadak, kami tetap berkoordinasi dengan teman teman kartunis dari luar kota untuk membuat karya ini. Akhirnya terkumpul sekitar 13 karya yang saat ini kami hadirkan ke Bentara. Sebetulnya masih banyak karya dari teman teman untuk mengenang G.M Sudarta, namun waktunya mendesak jadi tak sempat kita hadirkan di sini," ujar Agoes.

Lanjut Agoes, karya para kartunis PakYo ini nantinya akan dipamerkan ke beberapa kota untuk menghidupkan kembali karya karya besar G.M Sudarta.

Dalam waktu dekat karya karya ini akan dibawa ke Car free Day di Solo. Salah satu karya yang dihadirkan adalah karya Totok Buchori berupa lukisan wajah G.M Sudarta.

Sejumlah seniman ternama negeri ini hadir dalam upacara doa seni untuk almarhum G.M Sudarta.

Salah satunya Ki Djoko Pekik yang memberikan penghormatan terakhir dengan cara turut merespon lukisan wajah G.M Sudarta karya Totok Buchori.

Seniman yang lahir di Klaten, Jawa Tengah, 20 September 1945 ini di mata sang anak, Kinara Sudarta adalah sosok ayah yang sederhana.

Kesederhanaan tersebut menurut Kinara ditunjukkan dalam kehidupan sehari hari di dalam keluarga.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved