Nasional

Jika Didominasi Parpol, Afnan Khawatir DPD RI Kehilangan Ruhnya

Namun, ia memastikan, keputusan itu bukan merupakan keinginan pribadi, melainkan mandat dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
IST
Anggota DPD RI untuk daerah pemilihan (dapil) DIY, Afnan Hadikusumo. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dua periode mewakili DIY, Anggota DPD RI, Afnan Hadikusumo, kembali maju pada Pemilu 2019 mendatang.

Namun, ia memastikan, keputusan itu bukan merupakan keinginan pribadi, melainkan mandat dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.

Sekadar informasi, cucu salah satu pahlawan nasional Ki Bagus Hadikusumo tersebut, saat ini tengah berjuang bersama belasan bakal calon lainnya, untuk melewati verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY, sebelum nantinya ditetapkan sebagai calon DPD RI Daerah Pemilihan (Dapil) DIY.

"Sebenarnya tidak ingin maju lagi. Sudah dua periode. Tapi, ternyata hasil musyawarah PWM memilih saya untuk dicalonkan lagi jadi wakil DIY di DPD RI. Sebagai kader Muhammadiyah, ya saya harus bersedia mengemban amanat," katanya, Minggu (10/6/2018).

Baca: KPU DIY Gelar Pencuplikan Sampling Pendukung Calon Anggota DPD RI

Lebih lanjut, Afnan menuturkan, kebersediaan dirinya dicalonkan oleh Muhammadiyah untuk ketiga kalinya secara beruntun, turut dilatarbelakangi oleh keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang memungkinkan anggota Partai Politik (Parpol) menjadi anggota DPD RI

Ia menilai, DPD RI sejatinya merupakan lembaga perwakilan daerah, yang diisi oleh orang-orang non Partai Politik (Parpol).

Oleh sebab itu, ia khawatir, seandainya Muhammadiyah tidak mengusung calon, DPD RI bakal kehilangan ruh yang sesungguhnya.

"Selama ini saya diusung oleh organisasi non Parpol. Kalau sampai DPD RI dikuasai Parpol, saya khawatir, DPD RI akan kehilangan ruhnya," tandasnya.

"Memang, kalaupun saya tidak bisa mengubah sistem besarnya, paling tidak Allah tahu, kalau saya berada di situ untuk berusaha, ini semangat saya," tambah Afnan.

Baca: KPU Kota Yogya Lakukan Klarifikasi Penelitian Administrasi Calon Anggota DPD RI

Untuk Dapil DIY sendiri, sampai sejauh ini diketahui kalau beberapa Parpol akan mencalonkan kadernya untuk persaingan merebut kursi DPD RI.

Namun, dari kalangan non Parpol, Afnan pun tidak sendiri, karena masih terdapat nama Gus Hilmi yang diusung Nahdlathul Ulama (NU) dan GKR Hemas.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Tim Pemenangan Afnan Hadikusumo, Saleh Chan, menjelaskan bahwa Afnan terpilih setelah melalui proses demokrasi ala Muhammadiyah.

Proses tersebut, lanjutnya, melibatkan seluruh pimpinan Muhammadiyah di DIY, termasuk dari struktur yang paling bawah.

Baca: Langgar Ahmad Dahlan Kauman, Cikal Bakal Tempat Berdirinya Muhammadiyah

"Sebab, di Muhammadiyah tidak ada yang namanya calon mencalonkan diri. Adanya dicalonkan. Siapa yang mencalonkan? Ya mulai pimpinan Muhammadiyah dari struktur terbawah. Nah, setelah disaring dari sekian banyak, nama Afnan lah yang muncul," jelasnya.

Saleh pun meyakini, dewasa ini Muhammadiyah masih perlu terlibat langsung dalam kontestasi politik, dengan mengusung calon DPD RI.

Imbuhnya, dalam perspektif organisasi yang telah berdiri sejak 1912 silam tersebut, bangsa ini masih perlu ditata.

"Hasil kajian menyatakan, kalau Muhammadiyah masih perlu ambil bagian. Terlebih, sejak dimulainya proses berbangsa, sejak zaman kemerdekaan, sampai dengan sekarang. Muhammadiyah selalu terlibat langsung dan berandil besar," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved