Ngaji Sehat on Facebook
Kiat Mewaspadi Alergi Makanan Saat Berbuka Puasa
alergi adalah suatu keadaan di mana seseorang sensitif terhadap sesuatu yang pada orang umum biasa-biasa saja
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Berbagai kemungkinan bisa terjadi pada tubuh kita saat mengkonsumsi makanan yang kurang tepat saat berbuka puasa.
Lalu bagaimana cara mewaspadai alergi makanan saat berbuka puasa?
Dalam acara Ngaji Sehat on Facebook Bersama Rumah Sakit JIH yang disiarkan oleh Tribun Jogja pada Jumat (8/6/2018), Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS JIH, dr Deshinta Putri Mulya MSc SP PD-KAI, mengatakan alergi pada dasarnya banyak dipengaruhi oleh faktor keturunan.
"Jadi kalau misalnya orangtuanya alergi kemungkinan anaknya juga akan alergi jadi bawaan," papar Deshinta.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pada perkembangannya, orang dari lahir hingga dewasa akan mengalami paparan-paparan yang disebut fase sensitisasi.
"Ketika terpapar terus menerus akan ada di dalam dirinya peningkatan yang kita sebut Imunoglobulin E (IgE). Nah inilah yang memacu timbulnya manifestasi alergi," lanjutnya.
Ia menambahkan, alergi adalah suatu keadaan di mana seseorang sensitif terhadap sesuatu yang pada orang umum biasa-biasa saja jadi yang diebut alergen.
Makanan-makanan seperti telur, seafood, kacang-kacangan biasanya berpotensi menyebabkan alergi
"Kemudian pada bahan-bahan tertentu mislanya alergi gluten," imbuh dia.
Ditambahkannya, manifestasi alergi bermacam-macam, namun yang paling sering diketahui oleh masyarakat beruoa gatal-gatal pada kulit.
"Manifestasi alergi bisa dari ringan hingga berat, dari gatal kemudian ada mual, diare, sesak nafas, dan yang paling berat itu reaksi alergi yang berlebihan hingga seseorang bisa pingsan atau tekanan darahnya cepat-cepat turun," ujar Deshinta.
Deshinta menyampaikan, untuk mengetahui penyebab alergi bisa menggunakan beberapa cara, di antaranya dengan mengamati dari hari ke hari melalui diary food.
"Mislanya saya sering biduran kemudian kita buat catatan, saya biduran karena makan apa saja, besok nggak biduran, besoknya biduran makan apa saja dicatat. Setelah sebulan kita bisa lihat polanya alergi apa," jelas dia.
Selain itu juga bisa melalui pemeriksaan laboratorium yakni IGE total atau IGE spesifik atau tes alergi yakni skin prick test.