Superball

Indra Sjafri Kembali Tekankan Filosofi 'Pe-pe-pa' dan Penguasaan Bola pada Skuat Timnas U-19

Kekalahan ini sejatinya menjadi peringatan bila masih banyak persoalan yang mesti diselesaikan dengan segera.

TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
Sejumlah pesepakbola mengikuti pemusatan latihan Timnas U-19 di lapangan Universitas Negeri Yogyakarta, Sabtu (19/5/2018). Timnas U-19 kembali menjalani pemusatan latihan untuk persipan menghadapi kejuaraan piala AFF U-19 dan AFC U-19 dibawah asuhan pelatih Indra Sjafri. 

TRIBUNJOGJA.COM - Langkah awal Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 yang tengah mempersiapkan diri jelang ajang Piala AFF U-18 dan Piala Asia U-19, harus menempuh langkah terjal seusai kalah cukup telak 0-3 atas Persis Solo, pada laga uji coba di Stadion Manahan, Solo, Senin (28/5/2018) lalu.

Kendati ini baru permulaan dari langkah panjang yang harus dilalui Egy Maulana Vikri dkk, namun kekalahan ini sejatinya menjadi peringatan bila masih banyak persoalan yang mesti diselesaikan dengan segera.

Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri, tak menampik masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera ia selesaikan, terutama masih banyaknya kesalahan elementer seperti salah umpan hingga yang paling ia sorot adalah hilangnya filosofi bermain Garuda Muda.

"Ini yang saya perbaiki bagaimana lapangan tengah kita lebih baik dari kemarin (lawan Persis Solo), jadi hari ini kita bikin midfield play," kata Indra Sjafri usai memimpin latihan di Stadion UNY, Yogyakarta, Rabu (30/5/2018).

Lebih lanjut menurut Indra, pada laga kontra Persis Solo lalu pemainnya kehilangan filosofi bermain yang menjadi karakter tim, berupa filosofi Pe-Pe-Pa (Pendek-Pendek-Panjang), serta penguasaan bola yang melekat sejak Indra Sjafri mengampu Evan Dimas dkk hinga kini era Egy Maulana Vikri.

Dalam laga tersebut, menurut Indra para pemainnya kalah secara penguasaan bola.

Tak hanya itu, penetrasi melalui sayap yang dihuni setumpuk potensi yang dimiliki skuatnya tak dapat berkembang, lantaran lini tengah kalah dominan.

"Kemarin kita hanya bermain vertikal tiap kali mendapat bola, keliatan ciri khasnya hilang nih. Makanya saya coba 30 menit agar mindset pemain ke filosofi kita yang awal, ini memang butuh waktu," ungkapnya.

Menyegarkan kembali filosofi bermain anak asuhnya tampaknya betul-betul ditekankan pada pemusatan latihan kali ini.

Beberapa kali Indra Sjafri tak segan untuk berteriak memberi instruksi apabila skema yang diharapkan dalam latihan tidak sesuai harapannya.

"Ya harus dikasih tahu, karena sekian lama chemistry tentu akan semakin terbangun dan makin lama agar makin paham lagi," ujarnya.

Seperti diketahui, pada laga uji coba kontra Persis Solo lalu, gawang Aqil Savik dibobol tiga kali oleh Laskar Sambernyawa, masing-masing melalui gol Tri Handoko, bunuh diri Nur Hidayat dan Johan Yoga. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved