Aktivitas Merapi

BPPTKG Belum Dapatkan Tanda-tanda Kemungkinan Erupsi Magmatik Gunung Merapi

Hanik menjelaskan, letusan freatik bukanlah tanda akan terjadinya erupsi magmatik Merapi

Penulis: Rizki Halim | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri Gozali
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melintasi monitor pemantau instrumen Gunung Merapi di Kantor BPPTKG, kota Yogyakarta, Senin (21/5/2018). Pada hari Senin (21/5) terjadi sebanyak dua kali letusan freatik pada pukul 01.25 WIB dan 10.38 dengan masing-masing ketinggian kolom setinggi 700 meter dan 1.200 meter dan saat ini status Gunung Merapi masih pada level normal. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Walaupun terjadi dua kali letusan freatik pada Gunung Merapi, Senin (20/5/2018), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkapkan belum melihat akan potensi terjadinya erupsi magmatik pada gunung yang pernah meletus pada 2010 lalu tersebut.

Ditemui di kantornya, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menjelaskan sejauh ini pihaknya belum melihat adanya perubahan morfologi pada Gunung Merapi maupun kemungkinan terjadinya erupsi magmatik.

"Morfologi di kawahnya puncaknya tidak terlihat adanya perubahan morfologi di sana, hanya letusan freatik," ucap Hanik.

Lebih lanjut, Hanik menjelaskan, letusan freatik bukanlah tanda akan terjadinya erupsi magmatik, namun demikian dirinya tidak menyangkal jika kemungkinan erupsi magmatik bisa terjadi kapan saja.

"Tapi ada juga kemungkinan bisa menyebabkan magmatik, tapi kami sejauh ini belum menangkap adanya tanda-tanda akan terjadi erupsi magmatik," imbuhnya.

Selain itu, BPPTKG juga menegaskan bahwa letusan freatik yang terbilang interval kejadiannya cukup dekat pada hari ini, tidak menjadi jaminan akan menyebabkan erupsi magmatik. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved