DIY

PMI Siapkan Stretegi untuk Atasi Kurangnya Stok Darah selama Ramadan

PMI Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulonprogo membuka layanan donor darah mulai pukul 08.00-12.00 WIB dan sore hari pada pukul 18.00-22.00 WIB.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
zoom-inlihat foto PMI Siapkan Stretegi untuk Atasi Kurangnya Stok Darah selama Ramadan
internet
donor darah

TRIBUNJOGJA.COM - Palang Meran Indonesia (PMI) DIY telah menyiapkan strategi untuk menghadapi tren penurunan stok darah saat puasa.

Beberapa cara dilakukan, seperti memparpanjang pelayanan donor darah sampai malam, hingga strategi menyediakan bingkisan tertentu bagi pendonor.

Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI DIY, Suryanto, mengatakan penurunan stok darah biasanya terjadi saat bulan puasa, minggu kedua lebaran atau awal tahun.

Namun bila melihat stok darah yang dimiliki PMI saat ini, jumlah tersebut masih aman sampai dengan pertengahan bulan puasa.

"Penurunan stok darah terjadi karena jumlah pendonor darah menurun namun kebutuhan relatif tetap," ujarnya.

Sebagai langkah untuk menambah ketersediaan darah, masing-masing Unit Donor Darah memiliki strategi dalam menyesuaikan kondisi masyarakat.

Ia mengungkapkan, PMI Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulonprogo membuka pelayanan donor darah pagi mulai pukul 08.00-12.00 WIB dan sore hari pada pukul 18.00-22.00 WIB.

Selama bulan Ramadan, PMI Bantul sendiri telah menyediakan bingkisan berupa kaus bagi pendonor darah yang mendonorkan darahnya di UDD PMI Kabupaten Bantul.

Sementara PMI Kabupaten Sleman akan memberikan doorprize kepada pendonor darah dan pengambilan undian akan dilaksanakan pada akhir Ramadan.

PMI Kabupaten Kulonprogo juga menyediakan doorprize bagi 100 orang pendonor darah pertama pada bulan Ramadan berupa paket bahan pokok, kaos dan kue lebaran.

"Untuk pelayanan darah kami tetap melayani masyarakat selama 24 jam di masing-masing wilayah PMI Kabupaten/Kota. Masyarakat yang akan melaksanakan bakti sosial donor darah bisa langsung menghubungi Unit Donor Darah PMI di wilayah masing-masing. Cukup menyediakan ruangan, meja dan kursi, tidak ada biaya apapun,” ungkap Suryanto.

Sementara itu, PMI Kota Yogyakarta, sejak Selasa (15/5) kemarin telah menyebar pesan melalui media sosial WhatsApp ke 5000 pendonor darah sukarela untuk mendonorkan darahnya.

“Hasilnya sangat efektif. Sampai dengan hari ini rata-rata yang datang ke Unit Donor Darah PMI Kota Yogyakarta perhari mencapai 100 orang”, jelas Noor Hidayatullah, Pegawai Bidang Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) Unit Donor Darah PMI Kota Yogyakarta.

Strategi lain yang dilakukan PMI Kota Yogyakarta adalah dengan membuka pelayanan donor darah pada pukul 07.00-24.00 mulai tanggal 16 Mei sampai dengan 16 Juni 2018.

Selain itu, ia juga berharap agar masyarakat dapat membantu mencukupi ketersediaan darah dengan mengadakan bakti sosial donor darah seperti di gereja, pura, vihara.

Pelayanan donor darah masal bisa dilakukan pada pukul 07.00-23.00 dengan jumlah pendonor minimal 20 orang.

Sementara bagi umat Islam dapat mengadakan bakti sosial di masjid, misalnya setelah menunaikan Tarawih.

"Kami mengimbau masyarakat untuk mendonorkan darahnya setelah Tarawih," tambahnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved