DIY
Studio Grafis Minggiran Hadirkan Feed To Last
FEED to LAST adalah tajuk yang dipilih para seniman grafis dalam pameran yang diinisiasi oleh para seniman yang menghuni Studio Grafis Minggiran
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - FEED to LAST adalah tajuk yang dipilih para seniman grafis dalam pameran yang diinisiasi oleh para seniman yang menghuni Studio Grafis Minggiran.
Pameran ini digelar di Bentara Budaya Yogyakarta mulai 3 hingga 11 Mei mendatang.
Salah satu rangkaian dalam pameran ini adalah digelarnya sebuah workshop grafis teknik lino cut.
Deni Rahman bisakah satu seniman grafis yang menjadi pemateri dalam workshop ini berharap, adanya workshop grafis kali ini bisa menjadi satu jembatan bagi seniman grafis mengenalkan lebih dalam teknik teknik grafis.
Pameran grafis ini sendiri melibatkan sebanyak 7 seniman dengan kurang lebih 50 karya.
Selain Deni, mereka adalah Alfin Agnuba, Rully Putra Adi, Danang Hadi P. ,Lulus Boli, Aziz Mugni, sertaTheresia Agustina Sitompul (Tere).
Baca: Bentara Budaya Yogyakarta Gelar Pameran Wayang-wayang Kertas
"Di pameran ini juga ada karya seniman seniman yang pernah residensi di studio grafis minggiran. Karya mereka kita hadirkan juga sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas proses yang telah mereka lakukan," ujar Deni.
Lanjut Deni, seniman Studio Grafis Minggiran melalui beragam kegiatan, khususnya melalui pameran berupaya dinamis dengan mengikuti setiap perkembangan teknik cetak grafis terkini dengan mengadaptasikanya pada
potensi dan kondisi kota Yogyakarta, terutama pada ketersediaan material berkarya.
"Tahun ini merupakan tahun ke 17 dalam perjalanan Studio Grafis Minggiran berkiprah di
duni kesenirupaan Yogyakarta, maupun Indonesia. Sebagai penanda yang akan menjadi penting bagi eksistensi Studio Grafis Minggiran, pameran bersama seluruh member studio merupakan ajang yang dinanti," terang Deni.
Pameran ini menjadi ajang untuk menampilkan kecenderungan termutakhir karya setiap anggotanya. Soal tema yang dipilih, Deni mengatakan, merujuk pada arti kata Feed dalam bahasa Inggris yaitu makanan, memberi makanan, pemberian makanan.
"Makna memberi makanan sendiri merupakan suatu aktifitas rutin yang perlu dilakukan agar sesuatu yang kita beri makan dapat tetap hidup, ada, dan menjalankan fungsinya dengan baik.Tentunya makanan yang harus diberi pun adalah makanan yang baik dan tak sembarang. Masing masing seniman menterjemahkan sendiri makna ini dalam karyanya," terang Deni.
Baca: VIDEOGRAFIS: Rahasia Penalti Hantu ala Cristiano Ronaldo
Deni menambahkan, kiprah para seniman penghuni studio grafis minggiran ini dalam menghidupkan seni grafis dilakukan sejak didirikan tahun 2001 silam. komunitas ini memfokuskan dirinya berkarya dan berwacana dengan menggunakan medium seni cetak grafis.