Fosil Gajah Purba Raksasa Banjarejo Mulai Dikonservasi
Fosil gajah purba raksasa Banjarejo,Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jateng mulai dikonservasi.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Fosil nyaris utuh gajah purba temuan di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jateng awal 2017 lalu, kini memasuki proses konservasi.
Upaya konservasi fosil gajah purba dilakukan tim Balai Pelestarian Sejarah Manusia Purba (BPSMP) Sangiran sejak 20 Maret 2018.
Konservasi ditargetkan selesai 30 Maret ini.
"Ini upaya penyelamatan fosil setelah diangkat dari lokasi temuan. Nantinya jika museum lapangan sudah siap, akan ditempatkan replikanya," kata Achmad Taufik, Kepala Desa Banjarejo kepada Tribunjogja.com, Minggu (25/3/2018).
Tim BPSMP Sangiran dipimpin Yuda Herprima, melibatkan para profesional konservasi fosil dari berbagai bidang yang dimiliki instansi tersebut.
"Namun ke depan jika museum memiliki ruang pamer, fosil asli ini juga akan kita tempatkan di sana," lanjut Taufik, tokoh penting di balik melejitnya Banjarejo sebagai situs purbakala nasional.
Konservasi fosil gajah purba itu dilakukan supaya keaslian temuan terjaga.
Terlebih setelah diangkat dari lokasi temuan di perladangan Dusun Kuwojo, di bagian barat Desa Banjarejo.
Proses konservasi dilakukan di rumah Soim, pegiat Komunitas Peduli Fosil di Dusun Kuwojo.
Baca: 11 Orang Dipenjara Seumur Hidup setelah Main Hakim Sendiri untuk Melindungi Sapi
Sejak diangkat, fosil gajah itu ditempatkan sementara di rumah Soim.
Fosil gajah purba (Elephas sp) ditemukan sebelum bulan puasa tahun lalu oleh pemilik ladang di Kuwojo, saat hendak menggali sumur untuk pengairan.
Sepanjang bulan Ramadan, tiap malam, warga setempat menggali dan akhirnya menemukan bagian-bagian fosil hingga nyaris utuh.
Sesudah Idul Fitri 2017, tim BPSMP Sangiran ke lapangan.
Ekskavasi secara sistematis dilakukan guna mendapatkan informasi akurat dan menyeluruh terkait temuan penting dari masa sekitar satu juta tahun lalu ini.