Ada 10 Warga yang Sudah Meninggal, Daftar Pemilih Sementara di Magelang Perlu Dikoreksi

Ada 10 warga yang sudah meninggal, daftar pemilih sementara di Magelang perlu dikoreksi

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Rendika Ferry
ke tribunjogjamil. Berhenti berlangganan Panitia Pengawas Pemilihan Desa Deyangan saat menempelkan pengumuman Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilihan Kepala Daerah 2018 dari KPU Kabupaten Magelang di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (25/3/2018) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magelang telah menetapkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk Pemilihan Kepala Daerah 2018.

Kendati demikian, banyak data yang belum sesuai dan sinkron seperti jumlah warga yang meninggal, warga yang beralih ataupun pensiun menjadi anggota TNI/Polri.

Panitia Pengawas Pemilihan Desa Deyangan, Iswatun Khasanah, mengatakan, seusai dilakukan pencermatan, pihaknya menemukan ada sebanyak 11 orang pemilih yang masuk daftar pemilih sementara ternyata warga yang telah meninggal, dan satu orang yang telah beralih menjadi anggota Polri.

Baca: Jembatan Nambangan dan Jembatan Gantung Selopamioro Segera Diperbaiki

"Kami menemukan ada 10 orang yang meninggal dunia, sementara satu orang menjadi anggota Polri. Data tersebut perlu dikoreksi dan dicoret dari DPS," ujar Iswatun, Minggu (25/3/2018).

Lanjutnya, temuan dari Panwas Desa tersebut akan diusulkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang untuk dapat dikoreksi dan dicoret dari daftar pemilih. Pihaknya juga akn melakukan pencermatan untuk pemilih pemula yang masih terdaftar dalam DPS.

"yang belum masuk, seperti pemilih pemula atau mereka yang sudah pensiun dari TNI/Polri dapat dimasukkan. yang sudah meninggal atau jadi anggota TNI/Polri dicoret dari daftar," ujarnya.

Iswatun mengatakan, dari pendataan, kurang lebih terdapat 4.123 orang pemilih yang masuk DPS dari Desa Deyangan.

Dirinya pun memperkirakan jumlah ini akan berubah seiring temuan pemilih yang meninggal atau beralih menjadi anggota TNI/Polri.

"Kami terus melakukan pencermatan, dan diharapkan seluruh warga tetap mendapatkan hak pilihnya," ujarnya. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved