Kisah Tukang Reparasi Jam Tengah Malam, Mengais Rezeki Demi Adiknya yang Menderita Gangguan Jiwa
Kisah tukang reparasi jam tengah malam, mengais rezeki demi adiknya yang menderita gangguan jiwa.
Penulis: Hanin Fitria | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Satu tahun yang lalu tepat pada pukul 22:00 WIB di emperan toko perempatan Pingit Yogyakarta Nur Fahmia bertemu dengan sosok laki-laki tua yang mengenakan kemeja sedang membuka sebuah lapak.
Melihat fenomena yang cukup unik tersebut Fahmia memberanikan diri untuk menyapa pria tua tersebut yang diketahui bernama Projo Herwanto.
Diketahui bahwa pria yang biasa dipanggil Pak Projo tersebut sedang membuka lapak reparasi jam tangan.
Lapak tersebut sengaja ia buka di malam hari, karena di waktu pagi dan siang dirinya harus merawat adik perempuannya yang menderita gangguan jiwa.
Pertemuannya dengan Pak Projo lantas dituangkan dalam cerita yang diunggah di akun Line oleh Fahmia.

"Lahir di Yogyakarta pada 29 Agustus 1949, lelaki beruban ini bernama lengkap Projo Herwanto. Tamatan SMP 6 Yogyakarta ini mengarungi kehidupan nokturnal selama 24 tahun. Kehidupan langit gelap ia lalui bersama sepedanya. Aktivitas sehari-harinya cukup unik dan dinikmatinya sebagai suatu keberkahan tersendiri," tulisnya dalam cerita tersebut.
Selama 24 tahun menjalani profesi reparasi jam, Pak Projo tak memiliki kios.
“Wah, lha saya itu cuma mangkal pakai sepeda. Dulu pertama mangkal reparasi jam tahun 1992 di selatan Tugu," ucap Pak Projo yang dituliskan oleh Fahmia.
Sejak 2010, aktivitas mangkal reparasi jam di selatan Tugu pun harus dipindah karena larangan pemerintah.
Di kawasan Kotabaru, Pak Projo menggelar kain perlak sebagai alas alat-alat reparasi jamnya di depan Masjid Syuhada.
Ilmu reparasi jam didapatnya secara otodidak.
Bermula dari iseng-iseng, lalu berlanjut sebagai profesi hingga sekarang.
Sebelumnya, Pak Projo pernah bekerja di penerbitan majalah Djaka Lodhang dan penerbitan Taman Siswa sampai akhirnya diberi pesangon karena peremajaan perusahaan.
Pendapatan harian Pak Projo semata-mata diupayakan demi adik perempuannya.
Pak Projo adalah anak kedua dari delapan bersaudara.