Berita Bantul
Gedung Lelang Bawang Merah di Bantul Diharapkan Bisa Pangkas Ketimpangan Harga
Gedung lelang diharapkan mampu memangkas ketimpangan harga yang selama ini terjadi dalam produk pertanian bawang merah
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Adanya gedung lelang bawang merah di Samiran, Parangtritis, Kretek, Bantul yang diresmikan pada Selasa (06/03/2018), diharapkan mampu memangkas ketimpangan harga yang selama ini terjadi dalam produk pertanian bawang merah.
"(Ketimpangan harga) kerap terjadi. Dari kami petani, sebagai produsen, asalnya cuma harga Rp10 ribu/kg sampai konsumen bisa tembus Rp15/kg. Ketimpangan ini terjadi karena rantai distribusi terlalu panjang. Adanya gedung lelang ini nanti para pedagang besar bisa langsung ngambil barang dari petani, tanpa melalui perantara," ujar Kadiso, Ketua kelompok Tani Ngudi Makmur, Selasa (06/03/2018).
Kadiso menjelaskan, perbandingan harga dengan adanya gedung lelang bawang merah di Samiran nantinya bisa menekan sampai 10 persen harga.
Hal itu terjadi karena gedung lelang diharapkan bisa memangkas rantai distribusi yang panjang.
"Dari petani tidak harus ke pengepul, baru kemudian pedagang besar, kemudian ke tingkat pengecer lalu baru konsumen. Prinsipnya pedagang besar bisa langsung ambil barang ke Petani. Jadi bisa memangkas rantai distribusi," terangnya.
Dikatakan Kadiso, selama ini yang terjadi, tanpa adanya gedung lelang, para petani seakan tidak berdaya dalam negosiasi penentuan harga, karena di bayangi oleh pengepul yang memainkan harga.
"Adanya gedung lelang nanti kita bisa diuntungkan dengan kenaikan harga sekitar Rp 1000 sampai Rp 2000 perkilonya," ujar dia.
Lebih lanjut, Kadiso mengaku banyak petani di Samiran dan sekitarnya yang telah lama menginginkan adanya gedung lelang bawang merah, termasuk mayoritas kelompok tani Ngudi Makmur yang berjumlah 79 petani dengan lahan garapan mencapai 35 hektar.
"Hasil pertanian kita masa tanam (MT) I mencapai 12 ton/hektar dan masa tanam II bisa tembus hingga 18 ton," papar dia.
"Adanya gedung lelang, para petani bisa lebih diuntungkan dalam penjualan," tegas dia lagi. (*)