Lipsus Terminal Giwangan
Terminal Giwangan Pernah Dinobatkan sebagai Terminal Terbersih
Terminal Giwangan yang pernah disebut sebagai terminal tipe A terbesar di Indonesia kondisinya benar-benar memprihatinkan.
Penulis: sis | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Terminal Giwangan yang pernah disebut sebagai terminal tipe A terbesar di Indonesia kondisinya benar-benar memprihatinkan.
Tidak hanya Bambang, penumpang lain pun bakal menemukan pemandangan serupa.
Padahal, Terminal Giwangan ini pernah dinobatkan sebagai terminal terbersih selama empat tahun berturut-turut, yakni pada 2012 hingga 2015.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, terutama pascaperalihan atau transisi pengelolaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) ke pemerintah pusat pada awal 2017, kini terminal tipe A tersebut justru terkesan terabaikan.
Baca: Terminal Giwangan Semakin Tak Terawat
Tujuan awal terminal ini dibangun sebagai daya ungkit Yogya bagian selatan ini juga tampak gagal total.

Koordinator Satuan Pelayanan (Satpel) Terminal Giwangan, Bekti Zunanta mengakui, masa transisi atau peralihan pengelolaan pada awal 2017 lalu memiliki dampak terhadap pengelolaan terminal, utamanya persoalan kebersihan yang hingga kini sulit ditangani.
Selain transisi pengelolaan dari Pemkot ke Pusat, pengelolaan terminal ini juga menyisakan masalah sengketa aset antara PT Perwita Karya selaku penggarap sekaligus berhak mengelola selama 30 tahun namun diambil alih oleh Pemkot pada 2014 lalu.(TRIBUNJOGJA.COM)