Tak Hanya Sajikan Budaya Tionghoa, PBTY 2018 Juga Angkat Seni dan Budaya Nusantara
Dengan mengusung tema "Harmoni Budaya Nusantara", gelaran PBTY tahun ini seolah ingin menegaskan inklusivitas acara ini
Penulis: Rizki Halim | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rizki Halim
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meskipun gelaran Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) merupakan ajang peringatan imlek bagi masyarakat Tionghoa di Yogyakarta, namun tidak hanya nuansa oriental khas Tiongkok yang akan disajikan di PBTY.
Dengan mengusung tema "Harmoni Budaya Nusantara", gelaran PBTY tahun ini seolah ingin menegaskan inklusivitas acara ini, dengan melibatkan berbagai macam kelompok, tidak hanya Tionghoa di dalamnya.
PBTY yang tahun ini memasuki gelaran ke-8 ini, memang akan banyak menampilkan berbagai budaya dan kesenian nusantara untuk mewarnai ramainya acara.
Menilik kembali ke belakang, memang di tahun-tahun sebelumnya, PBTY selalu mengangkat budaya dari seluruh Indonesia tidak hanya budaya Tionghoa.
Acara PBTY yang pada awal mulanya hanya sebagai wadah bazar kuliner dengan tema makanan khas peranakan, kini sudah menjelma menjadi acara yang memiliki banyak agenda.
Setidaknya tahun ini selain stan kuliner, masyarakat juga dapat menikmati hiburan yang beraneka ragam, pertunjukan lampion dan beberapa lomba lainnya yang digelar.
PBTY juga menjadi satu acara tahunan yang memiliki potensi untuk menggaet wisatawan yang akan berkunjung ke Yogyakarta. (*)