Disebut Anak Ajaib Futsal Indonesia dari Jayapura, Atlet Ini Akui Tak Punya Rahasia Khusus
Permainan yang ditampilkan tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Papua, namun juga berhasil menjadi magnet fans futsal di seluruh negeri.
Penulis: ang | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Namanya baru benar-benar melambung setelah perhelatan Pro Futsal League 2016 saat Ardiansyah Runtuboy menyabet gelar pemain musim itu.
Kemampuan teknisnya bermain futsal yang melebihi rata-rata pemain seusianya, membuatnya disebut-sebut sebagai wonder kid atau anak ajaibnya futsal Indonesia.
Pemain flank Black Steel Manokwari ini telah menarik perhatian publik saat ia masih berusia 15 tahun.
Setiap aksinya bak menyihir para penonton untuk selalu menantikan aksi apa lagi yang akan dipertontonkannya.
Sehingga tidak heran jika kepindahan home base Black Steel Manokwari ke Yogyakarta mencuri perhatian penggemar futsal di kota pelajar.
Pasalnya permainan yang ditampilkan oleh Runtuboy tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Papua, namun juga berhasil menjadi magnet fans futsal di seluruh negeri.
Runtuboy mengaku tidak ada rahasia khusus hingga mencapai tingkatan saat ini.
Ia mengaku mulai berlatih futsal sejak usia 7 tahun.
Meski saat itu futsal belum menjadi olahraga populer, namun ia terus mengasah skill-nya.
Menurutnya yang paling penting adalah menjaga stamina agar tetap fit ketika bermain.
Bagaimana pun posisi flank sangat menentukan permainan tim.
“Selalu jaga stamina, latihan, itu jadi kunci utama. Semua harus dilakukan dengan tekun,” ungkapnya.
Skill-nya yang mumpuni membawanya masuk di jajaran pemain Timnas Futsal Indonesia di Piala AFF 2016 dan 2017 hingga SEA Games 2017 lalu.
Namanya kian senter dibicarakan di kalangan penggemar futsal, bukan hanya di tanah air namun juga luar negeri.
Bahkan aksinya mengolah bola menjadi sorotan publik Brazil yang menjadi kiblat permainan bola sepak.