Penataan Eksterior Bangunan Bakal Diterapkan di Malioboro Demi Kembalikan Ciri Khas Yogyakarta

Terkait keberadaan papan nama toko dan reklame besar, nantinya juga akan diatur kembali.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Pradito Rida Pertana
Arus lalu lintas di kawasan Malioboro pagi ini terpantau lancar, bahkan masih lengang dibanding hari-hari biasanya, Rabu (27/9/2017). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setelah melewati dua tahap revitalisasi yang telah diselesaikan tahun lalu, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY kembali berupaya mempercantik kawasan Malioboro, dengan melakukan penataan fasad, atau sisi luar (eksterior) bangunan.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono, mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan proses pemetaan, sedangkan pengerjaannya bakal dimulai 2019 mendatang.

Namun, terkait inventarisasi bangunan, sejauh ini sudah diselesaikan sepenuhnya.

Ia menjelaskan, proyek tersebut, bertujuan untuk menonjolkan kembali ciri khas Malioboro, yang dewasa ini terus diterpa modernisasi.

Lanjutnya, bentuk fasad khas Malioboro terbagi menjadi tiga gaya, yakni Indische, Jawa, serta perpaduan Pecinan dan Jawa.

"Ya, kembalikan jadi seperti dulu. Seperti di Ketandan itu, nanti bentuk bangunannya akan kita kembalikan. Maping sudah ketemu. Tahun depan pengerjaannya dilakukan, sesuai arahan gubernur, terutama yang berkaitan dengan heritage itu," ucapnya, Jumat (5/1/2018).

Lebih lanjut, Umar berharap, supaya langkah yang dilakukan Pemda DIY ini, bisa menjadi stimulus bagi para pemilik bangunan di kawasan Malioboro, untuk melakukan hal serupa.

Terkait keberadaan papan nama toko dan reklame besar, nantinya juga akan diatur kembali.

"Nah, nanti nama (papan toko) yang besar-besar itu akan diatur lagi, biar tidak menghalangi fasad. Kira-kira nanti bebas reklame juga. Jadi, kawasan Malioboro nanti tidak hanya sekadar nampak, tapi juga menonjol," tandasnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP ESDM) DIY M. Mansur, mengungkapkan, untuk revitalisasi sisi barat Malioboro, akan mulai dikerjakan tahun ini. Menurutnya, revitalisasi sisi barat tidak jauh beda dengan sisi timur.

"Bedanya, di sisi barat harus ada ruang untuk andong. Nanti akan diatur lebih lanjut, mengenai tempat transit buat andong, karena space yang ada kan sangat terbatas," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved