Ganjar Pranowo Sebut Banyak Proses Pilkada yang Tak Sesuai dengan Prinsip Demokrasi
Ganjar beranggapan bahwa demokrasi di Indonesia belumlah dewasa melakukan politik.
Penulis: Rizki Halim | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rizki Halim
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, turut membuka acara diskusi Teras Kita ke-26 yang diselanggarakan di Universitas Gajah Mada, Jumat (15/12/2017).
Menilik ke belakang, banyaknya pemilihan kepala daerah (Pilkada) akhir-akhir ini dianggap tidak sesuai demokrasi.
Hal itu karena banyaknya pihak yang menghalalkan segala cara untuk menang.
"Ketika tidak ada ide, para pelaku politik akan menjual isu, menjual fitnah," ujar Ganjar di depan puluhan audiens yang hadir hari ini.
Permasalahan demokrasi memang menjadi bahasan utama dalam diskusi yang diselanggarakan kali ini, mengingat tahun depan akan digelar pemilihan kepala daerah serentak di Indonesia.
Ganjar beranggapan bahwa demokrasi di Indonesia belumlah dewasa melakukan politik.
Menurutnya, masih banyak para pelaku politik yang tidak mau menerima kekalahan dan bahkan memecah belah masyarakat.
Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan Pengajar Sosiologi Politik UGM, Arie Sujito dalam paparanya di diskusi Teras Kita.
"Terjadi pendangkalan pada demokrasi akhir-akhir ini, demokrasi hanya sebatas ingin merebut kekuasaan," ujar Ari.
Permasalahan itulah yang dianggap pemicu para politisi hingga melakukan beberapa pelanggaran seperti menyebar isu, politik uang dan lain sebagainya.
"Isu SARA yang telah terjadi, merupakan PR yang harus dijawab pada 2018 mendatang," lanjut Ari.
Dengan diadakanya diskusi kali ini, diharapakan dapat menemukan kontestasi yang sehat dalam berbagai aspek, menyambut tahun politik 2018 mendatang. (*)