Pria Ini Sudah Lebih dari 20 Tahun Jadi Porter di Stasiun Lempuyangan, Begini Kisah Suka-Dukanya

Ia adalah satu dari sekian banyak pengangkut barang alias porter yang ada di stasiun Lempuyangan.

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Wahyu Setiawan Nugroho
Saderi (78), tampak duduk dan memejamkan mata di salah satu sudut ruang tunggu stasiun Lempuyangan Yogyakarta, Senin (30/10/2017) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Wahyu Setiawan Nugroho

TRIBUNJOGJA.COM YOGYA - Seorang pria tua berseragam oranye tampak duduk di anak tangga dalam ruang tunggu stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, Senin (30/10/2017).

Sesekali, pria paruh lanjut usia ini memejamkan mata entah apa yang sedang ia rasakan.

Saderi, nama pria tersebut adalah satu dari sekian banyak pengangkut barang alias porter yang ada di stasiun Lempuyangan.

Ketika dijumpai oleh tribunjogja.com, pria 78 tahun ini mengaku sudah lebih dari 20 tahun bekerja sebagai porter di Stasiun Lempuyangan.

"Sudah lama banget, dulu saya kerja (jadi porter, red) di Tugu terus tahun 1997 pindah ke Lempuyangan ini," tuturnya.

Dia mengaku sudah terbiasa membantu membawakan barang-barang milik penumpang kereta, sehingga terbiasa bertemu dengan berbagai macam karakter penumpang.

"Ya macam-macam, ada yang suka nawar, ada yang kasih seikhlasnya, ada yang kasih lebih," jelasnya.

Pekerjaan dengan penghasilan yang tidak menentu membuat dirinya hidup sederhana dan berusaha mensyukuri rezeki yang diberikan.

"Disyukuri saja," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved