Sebanyak 76 Desa di Klaten Rawan Bencana di Musim Hujan

Dengan kondisi ini, ia meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana yang ada di sekitar.

Penulis: ang | Editor: Ari Nugroho
Tribun Jogja/ Padhang Pranoto
ILUSTRASI: Perbaikan jalan penghubung Desa Senden dan Desa Ngawen Kecamatan Ngawen, yang longsor akibat tergerus oleh aliran air. Akibatnya jalan penghubung dan areal sawah ikut longsor. Senin (15/2/2016). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN – Memasuki peralihan musim dari kemarau ke penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten memperingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana.

Terutama bencana-bencana yang kerap terjadi saat musim hujan.

BPBD Klaten mencatat, ada 76 desa yang masuk dalam kategori rawan bencana di musim penghujan. Seperti banjir, tanah longsor, hingga banjir lahar hujan.

Kepala BPBD Klaten, Bambang Giyanto mengatakan data tersebut merupakan hasil pemetaan potensi bencana yang terus diperbarui setiap tahun.

Dari data tersebut diketahui 62 desa rawan banjir, 7 desa rawan tanah longsor, dan 7 desa rawan banjir lahar hujan.

Baca: Antisipasi Bencana, Masyarakat Harus Peka Terhadap Tanda Alam

“Kami sudah punya peta rawan bencana yang setiap tahun diperbarui. Desa rawan ini tersebar di 13 kecamatan,” ungkapnya, Kamis (19/10/2017).

Dengan kondisi ini, ia meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana yang ada di sekitar.

Terlebih bencana-bencana tersebut dapat terjadi setiap saat tanpa diduga.

“Kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana berperan penting untuk mengurangi resiko kebencanaan. Titik rawan bencana sudah kami sosialisasikan ke masyarakat. Maka kami minta warga juga waspada ketika cuaca ekstrim,” paparnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved