Masyarakat Diharapkan Sadar Sumbu Filosofi Yogyakarta

Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Keberadaan sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai salah satu keistimewaan Yogyakarta menjadi penting untuk diketahui khalayak karena memiliki kearifan lokal sebagai kekayaan pemikiran nenek moyang yang perlu dilestarikan.

Untuk itulah Pemerintah DIY berharap utamanya masyarakat DIY mau mengerti apa itu sumbu filosofi, yakni Panggung Krapyak – Keraton – Tugu Pal Golong Gilig/Tugu Pal Putih.

Nilai filosofi dari Panggung Krapyak ke utara melambangkan perjalanan manusia sejak dari lahir sampai dengan meninggal, menikah dan melahirkan.

Sedangkan filosofi dari Tugu Golong Gilig ke arah selatan memiliki lambing perjalanan manusia untuk menghadap Tuhan Yang Maha Esa.

Kabid Pelestarian Warisan dan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi pada Tribunjogja.com menjelaskan, saat ini Kota Yogyakarta telah masuk pada daftar Tentative List di UNESCO.

Nilai-nilai yang menjadi kriteria Outstanding Universal Value diantaranya sumbu filosofis tersebut merupakan mahakarya serta kreativitas manusia yang mencerminkan perencanaan pusat kota dengan menggambarkan siklus hidup manusia, mulai dari awal kehidupan sampai dengan kembali ke Tuhan.

Selanjutnya berdasarkan perencanaan pusat kota yang dirancang berdasarkan filosofi Jawa yang merupakan produk dari interaksi budaya yang panjang antara budaya asli dan peradaban lainnya terutama
Hindu dan Islam.

"Lalu kriteria lainnya adalah komponen utama dari Yogyakarta sebagai Kota Sejarah secara nyata adalah dengan mewujudkan kosmologi Jawa dan kepercayaan tradisional mengenai sifat-sifat kehidupan manusia, diantaranya sangkan paraning dumadi, manunggaling kawula Gusti dan hamemayu hayuning bawana," terang Lakshmi, Rabu (18/10/17).(TRIBUNJOGJA.COM)