Korban Pasung yang Telah Dibebaskan, Mayoritas Kembali Dipasung Karena Alasan Ini

ODGJ sudah diberikan layanan kesehatan jiwa dan dibebaskan namun akhirnya dipasung kembali.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
internet
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemasungan di Gunungkidul tak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi semata.

Pasalnya, banyak masyarakat dengan ODGJ yang sudah dibebaskan, kembali lagi dilakukan pemasungan karena bantuan yang diberikan tidak secara berkelanjutan.

Psikiater Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari, Ida Rochmawati mengatakan, sebagian besar kasus pemasungan yang ada di Gunungkidul, bukan saja pertama dilakukan.

ODGJ sudah diberikan layanan kesehatan jiwa dan dibebaskan namun akhirnya dipasung kembali.

"Sebagian besar sudah menerima layanan kesehatan jiwa, namun karena bantuan yang diberikan tak berkelanjutan, sehingga dipasung lagi," tutur Ida, Rabu (11/10/2017).

Hal ini disebabkan oleh edukasi maysarakat akan kesehatan jiwa yang masih rendah.

Baca: Miris, Pemasungan Masih Marak di Gunungkidul

Sehingga kasus pasung berulang kali terjadi.

"Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa masih rendah," ujar Ida.

Selain itu, faktor jarak yang jauh dari pusat kesehatan menyebabkan masyarakat sulit mengakses pelayanan kesehatan.

Padahal DIY sudah ada Peraturan Gubernur nomor 31 tahun 2014 tentang Pedoman Pemasungan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved