Mahasiswi Buang Bayi

Mahasiswi di Jogja Buang Bayi, Enam Fakta Ini Sungguh Bikin Miris

Saat hendak membuka pintu pagar, ia justru melihat bayi menangis tergeletak di depannya.

Penulis: say | Editor: Muhammad Fatoni
Facebook Obbin Helga? | IST
Kolase diduga pelaku pembuang bayi di bak sampah kawasan Kantor Dinas Perhubungan DIY, Jalan Babarsari nomor 30, Yogyakarta Rabu (9/8/2017). 

TRIBUNJOGJA.COM - Berdasarkan catatan Tribun Jogja, setidaknya ada delapan kasus bayi dibuang di DIY sepanjang tahun 2017 ini. Di beberapa kasus, bayi ditemukan masih dalam kondisi hidup.

Namun ada pula bayi tak berdosa itu ditemukan sudah tak bernyawa. Sebab lahir dari hubungan gelaplah akhirnya bayi-bayi ini diduga dibuang dengan sengaja oleh orangtuanya.

Berikut sejumlah fakta yang membuat miris dari bayi-bayi yang dibuang di DIY.

1. Pelaku Pembuangan Bayi Masih di Bawah Umur

Selasa (10/1/2017) malam, warga Dusun Glagah, Kemiri, Tanjungsari, Gunungkidul, digegerkan dengan penemuan bayi perempuan di rumah seorang bidan. Bayi berbobot 2,75 kilogram itu dalam kondisi sehat.

Beberapa hari setelah bayi ditemukan, ternyata ada dua remaja di bawah umur yang menyerahkan diri ke polisi. Mereka mengaku sebagai orangtua dan pelaku yang membuang bayi mungil itu.

Mereka mengaku bingung karena bayi tersebut lahir dari hubungan gelap yang mereka jalani. Mereka pun masih berstatus sebagai pelajar di Gunungkidul.

Meskipun menyerahkan diri, tetapi polisi tidak menahan mereka karena masih di bawah umur dan kooperatif selama pemeriksaan.

2. Sempat Diduga Dibuang dari Atas Jembatan

Rabu (5/4/2017) pagi, bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di bawah jembatan daerah Babarsari. Saat ditemukan, bayi yang baru diperkirakan berusia delapan bulan di kandungan itu sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Bayi malang itu sempat diduga dibuang dari atas jembatan. Namun setelah diperiksa, tak terdapat luka di tubuhnya.

Ari-arinya pun masih ada.

3. Kehabisan Oksigen Saat Dimasukkan ke Dalam Tas

Orok berjenis kelamin perempuan ditemukan dalam keadaan meninggal di kamar mandi Masjid Nurul Hadi, Desa Logandeng, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Jumat (21/4/2017). Bayi tersebut diduga sengaja dibuang dengan dibungkus plastik warna hitam.

Setelah dimandikan, warga langsung memakamkannya di makam desa setempat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved