Pesan Menteri Susi, Mahasiswa Sebaiknya Jadi Pengusaha Bukan Pegawai Negeri
Menurut dia, kesuksesan yang didapatnya dalam dunia usaha saat ini tak lepas dari tiga hal, yaitu kemauan, gairah, dan konsistensi.
TRIBUNJOGJA.com, YOGYA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak mahasiswa dan hadirin dalam seminar wirausaha di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ring Road Barat, Sabtu (6/5/2017), untuk menjadi pengusaha.
Sebab, ia menilai, banyak potensi di Indonesia yang bisa diolah menjadi usaha yang bermanfaat.
Baca: Tegas dan Tak Pandang Bulu, Menteri Susi Komitmen Tenggelamkan Kapal yang Lakukan Ilegal Fishing
"Kamu (mahasiswa) sebaiknya menjadi CEO dari pada direktur jenderal, jangan jadi pegawai negeri," kata Susi dalam seminar.
Selain mahasiswa dari berbagai fakultas, seminar ini dihadiri kader Muhammadiyah dari berbagai organisasi.
Baca: Bukan di Mobil Mewah, Susi Keliling Kota dan Seruput Kopi di Bak Mobil Pikap
Susi pun menceritakan kisahnya merintis usaha setelah tak meneruskan pendidikan SMA-nya. Ia mengaku sempat menjual hasil bumi, bed cover, sampai akhirnya menjadi pengusaha ikan, dan pesawat.
Menurut dia, kesuksesan yang didapatnya dalam dunia usaha saat ini tak lepas dari tiga hal, yaitu kemauan, gairah, dan konsistensi.
Ia meyakini setiap pengusaha yang sukses memiliki tiga hal tersebut dalam menjalankan usahanya.
Baca: Ini Loh Deretan Foto Nyentrik Menteri Susi Pudjiastuti yang Menyita Perhatian di Jagat Maya
"Dan yang penting senang dulu terhadap usaha yang dijalaninya. Kalau terpaksa tidak akan jalan. Jangan (berharap) ekspektasi kecil, tetapi mau hasil yang besar," ucap Susi.
Susi mengatakan, menjadi pengusaha itu memiliki kelebihan yang lebih banyak ketimbang menjadi pegawai.
Ia menyebut, menjadi pengusaha itu memiliki kebebasan yang tak dimiliki seorang pegawai.
Baca: Aksi Nyentrik Menteri Susi : Mulai Yoga di Laut Sampai Nyeruput Kopi di Atas Kano
"Itu yang buat saya selalu happy dan kalau senang ada tenaga besar metabolisme cepat, jadi dari fisik kita akan baik. Kalau baik berarti sehat," ujar Susi. (*)
Penulis : Teuku Muhammad Guci Syaifudin / kompas.com
