Revitalisasi Malioboro Tahap II Berlanjut di Maret 2017
Proses lelang diperuntukkan untuk dua proyek yang dikerjakan secara paralel, yakni area pedestrian dan juga membangun sebuah toilet underground
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Revitalisasi Malioboro tahap II di tahun 2017 ini, yang mencakup Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Gedung Agung, diperkirakan akan dimulai sekitar Maret atau April mendatang.
Hal tersebut yang dikemukakan Kepala Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY, M Mansur, ketika dihubungi Tribun Jogja, Kamis (19/1/2017).
Ia mengatakan bahwa proses lelang nantinya diperuntukkan untuk dua proyek yang dikerjakan secara paralel, yakni area pedestrian dan juga membangun sebuah toilet underground yang akan ditempatkan di depan Gedung Bank Indonesia.
"Anggarannya ini masih dalam penghitungan, nanti setelah lelang baru tahu berapa (pastinya). Namun yang jelas untuk toilet sekitar Rp5-6 miliar dan untuk pedestrian kurang lebih Rp15 miliar," ungkapnya.
Mansur menambahkan, ada beberapa hal yang masih harus disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
"Contohnya harga material yang kemarin dan sekarang kan berbeda, ada yang naik dan turun (harganya)," bebernya.
Selain pembangunan, keberadaan PKL yang banyak berkumpul di sekitar Pasar Beringharjo, membuat pihaknya harus berkoordinasi dengan pengelola Malioboro dan juga PKL untuk memulai revitalisasi tahap II.
"Butuh rembugan. Intinya nanti ada semacam pindah sementara, karena itu (posisi PKL sekarang) menutup semua (jalan), nggak bisa untuk jalan. Tidak hanya Pemda DIY, Pemkot Yogyakarta, tapi masyarakat yang beraktivitas di situ harus mendukung," tuturnya.
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Tavip Agus Rayanto menuturkan bahwa untuk konstruksi tersebut bisa diselesaikan dalam waktu satu tahun.
Namun yang menjadi berat adalah mengatasi masalah sosial yang ada.
"Kalau dari arahan pimpinan sudah ada rencana pemindahan PKL. Cuma kita baru mendetailkan aspek teknisnya, misalkan pasar sore," ucapnya. (tribunjogja.com)