Paguyuban Mengaku Khilaf dan Minta Maaf Soal Tarif Sewa Odong-odong Rp150 Ribu

"Maka, kami dengan segenap kerendahan hati meminta maaf pada wisatawan, pelaku media sosial atas kekhilafan ini"

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja
Odong-odong di Alun Alun Kidul (Alkid) Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Paguyuban Pelaku Pariwisata (Paparasi) di alun-alun Kidul (Alkid) Yogyakarta menyatakan permohonan maaf atas kasus sewa odong-odong yang mencapai Rp 150 ribu.

Paparasi Alkid menyatakan akan segera berkoordinasi untuk menentukan tarif yang standar dan tidak membuat wisatawan kecewa.

Ketua umum Paparasi Alkid, Heru Susanto menjelaskan, pihaknya tidak akan memperpanjang lebar persoalan tarif odong-odong yang dikeluhkan wisatawan.

Pasalnya, jika hal tersebut membuat wisatawan tidak nyaman, akan mempengaruhi citra wisata di Kota Yogya.

Khususnya, keberadaan pelaku wisata di Alkid.

"Maka, kami dengan segenap kerendahan hati meminta maaf pada wisatawan, pelaku media sosial atas kekhilafan ini. Kami berupaya untuk akan mengevaluasi hal ini," kata Heru kepada Tribun Jogja, Selasa (3/1).

Menurutnya, cara menaikkan tarif odong-odong yang dipandang kontroversial ini tak lepas dari beberapa pertimbangan.

Liburan di kawasan Alkid, ujarnya akan membuat mobilitas odong-odong menjadi lebih terganggu dari biasanya.

"Dari yang biasanya keliling 15 menit. Ini bisa 30 menit bahkan lebih. Maka ada antisipasi untuk membatasi,"katanya.

Heru yang juga memiliki odong-odong ini juga mengatakan jika sejauh ini belum ada patokan tarif resmi.

Sejauh ini, para pemilik odong-odong memang bebas menentukan tarif yang disesuaikan dengan para wisatawannya.

"Tidak ada standar tarifnya memang sejauh ini. Kalau pas sepi, bisa mencapai Rp 20 ribu per odong-odong," ulasnya.

Namun, pascakejadian ini pihaknya akan segera merapatkan kembali tarif odong-odong yang sesuai dengan wisatawan.

Baca: Terkait Odong-Odong Mahal di Alkid, Paguyuban Minta Maaf

Tarif sesuai kesepakatan ini akan berlaku nantinya untuk 92 odong-odong yang saat ini beroperasi di Alkid.

"Kami akan menyusun dan menentukan tarif. Kami akan seragamkan dan buat regulasi," kata Heru. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved