PWNU DIY Berencana Dirikan UNU Jogja
Di Jogja telah banyak berjubel ratusan kampus, namun tak satupun kampus-kampus tersebut yang milik Nahdlatul Ulama.
Penulis: usm | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di bawah komando Ketua Tanfidziyah PWNU DIY Prof Dr H Rochmat Wahab, kini tengah serius mempersiapkan segala hal untuk mendirikan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja.
"Sebenarnya ini sudah menjadi obsesi PWNU DIY sejak lama, tahun 2000 sudah diinisiasi namun belum terwujud. Sementara wacana pendirian UNU sendiri sudah ada sebelum tahun 2000-an. Oleh karena itu pada periode ini niatan itu (mendirikan UNU Jogja) jangan gagal lagi," terang Abdul Ghoffar, Ketua Tim Pendirian UNU Jogja.
Yang menyebabkan PWNU DIY begitu berhasrat untuk mendirikan UNU Jogja sendiri, tak lain karena di Jogja telah banyak berjubel ratusan kampus, namun tak satupun kampus-kampus tersebut yang milik Nahdlatul Ulama.
"Oleh sebab itu mulai 2015, kami sudah berproses. Ini sekarang masih pengajuan izin," terang Ghoffar yang juga tercatat sebagai Ketua, Lakpesdam PWNU DIY.
Guna melengkapi berbagai persyaratan pendirian universitas, pihak PWNU DIY sendiri kini telah menjaring sejumlah calon dosen. "Karena calon dosen itu menjadi salah satu persyaratan perizinan," ulasnya.
Ghoffar tak menyangka antusias masyarakat sangat besar untuk bersedia menjadi calon dosen di UNU Jogja. Padahal sebelumnya pihak PWNU DIY rada ketir untuk mencari calon dosen dengan gelar magister.
"Tadinya kami yang paling khawatir itu cari calon dosen. Ternyata animo masyarakat luar biasa, hal ini menunjukkan adanya potensi positif yang ingin mendukung UNU Jogja," papar Ghoffar.
Sedari menunggu surat izin keluar, tim yang dipimpin Ghoffar juga tengah mempersiapkan sejumlah hal sehingga proses perizinan pendirian universitas berjalan lancar.
"Jadi proses recruetmen (mahasiswa, red.) akan segera kami lakukan setelah izin terun," ungkapnya.
Sementara itu untuk sejumlah sarana dan prasarana, pihak PWNU DIY nantinya akan memaksimalkan potensi serta aset yang mereka miliki.
"Jadi kami mencoba mengarahkan potensi NU di DIY," terang Ghoffar.
"Kami juga punya bangunan yang belum dioptimalkan, ada bangunan ma'arif di Bantul, dan masih banyak lagi," tutupnya. (tribunjogja.com)