Teroris Siapkan 'Konser' Akhir Tahun

Pemerintah pun menetapkan status Siaga 1 hingga akhir tahun nanti

ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengungkapkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, sudah mengantongi informasi terkait rencana aksi terorisme jelang tutup tahun 2015.

Pemerintah pun menetapkan status Siaga 1 hingga akhir tahun nanti.

Informasi yang diterima Polri, kata Pramono, yaitu informasi mengenai adanya penggunaan istilah aksi 'Pengantin Baru' atau 'Konser'.

"Dalam dokumen-dokumen yang ada sudah terpantau," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/12).

Istilah tersebut terungkap dari dokumen-dokumen yang berhasil dikumpulkan Densus 88 Mabes Polri dalam aksi penangkapan terduga teroris Jumat pekan lalu.

"Nah, apa yang dilakukan Polri tentunya Presiden sudah mendapatkan laporan dalam resmi yang dihadiri Presiden dan Wakil Presiden," ucap Pramono.

Pramono mengatakan, aparat kepolisian dipastikan akan meningkatkan keamanan dengan mengerahkan personelnya dalam skala besar jelang Maulid Nabi Muhammad SAW dan Natal serta tutup tahun.

"Kami akan meningkatkan keamanan dan satuan polri yang akan diterjunkan juga meningkat," kata Pramono.

Selain itu, pemerintah berharap bukan hanya mengandalkan TNI dan Polri tapi juga masyarakat dalam menjaga keamanan saat Natal dan Tahun Baru.

"Kami mendengar beberapa ormas akan mengadakan kegiatan untuk membantu Polri di acara Natal dan Tahun Baru," kata Pramono.

Pendukung ISIS

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyad Mbai mengungkap, para terduga teroris yang ditangkap di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur telah menyiapkan aksi teror dengan nama sandi 'konser akhir tahun'.

Mereka diduga kuat merupakan simpatisan atau anggota jaringan kelompok militan Negara Islam atau ISIS.

"Telah ditemukan indikasi kuat, (pendukung) ISIS ini akan melakukan aksi serupa di Indonesia. Bahkan mereka sudah ada sandi operasinya yaitu 'Konser Akhir Tahun'," kata Ansyad.

Menurutnya, temuan terakhir aparat keamanan menunjukkan 'ada hubungan komunikasi' antara jihadis WNI di Suriah dengan para jihadis yang ada di Indonesia, yang sudah kembali dari Suriah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved