Ini Cerita Kronologi Dua Korban Penganiayaan Simpatisan Parpol di Jalan Damai
Fariz Afristya (24) dan Ayudyah Eka Apsari (24), sudah mampu menceritakan kejadian yang mereka alami
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kondisi dua orang korban pengeroyokan dan perusakan mobil di jalan Damai akhir pekan lalu, saat ini mulai semakin membaik.
Fariz Afristya (24) dan Ayudyah Eka Apsari (24), sudah mampu menceritakan kejadian yang mereka alami di hadapan wartawan, dengan didampingi oleh kedua orangtua mereka.
Meski demikian luka-luka, mereka belum sembuh benar, terlebih Ayudyah atau yang akrab disapa Ayu harus diantarkan dengan kursi roda.
Bahkan infus masih terpasang di tangannya, dan secara psikologis ia masih mengalami trauma akan kejadian mencekam yang ia alami.
Fariz menceritakan secara detil tahap demi tahap yang terjadi, ia melintas di Jalan Damai bermaksud untuk mengantarkan Ayu pulang, di mana sebelumnya mereka baru saja ke klinik hewan untuk memeriksakan kucing.
Semula, di lokasi kejadian Fariz yang duduk di bangku kemudi mobil Yaris miliknya melihat ada beberapa motor simpatisan kampanye melintas.
Tak berlangsung lama tiba-tiba gerombolan simpatisan dari partai tertentu memenuhi jalan.
"Hampir tiga perempat jalan mereka pakai untuk konvoi, bahkan saat itu ada beberapa motor yang melewati sisi kiri mobil saya. Saat itu saya berhenti tapi dari kanan tiba-tiba ada yang menggedor kaca mobil saya dan menyuruh saya meminggirkan mobil," ungkapnya, Rabu (25/11/2015).
Akan tetapi, perintah itu sulit dilaksanakan lantaran di sisi kiri mobil sudah penuh kendaraan yang berhenti.
Fariz lantas membuka jendela mobil dan bermaksud untuk menjelaskan bahwa ia tak bisa kemana-mana karena terjebak di tengah jalan.
"Pada saat saya membuka jendela tiba-tiba saya dipukul, padahal saya belum ngomong apa-apa. Pukulan itu mengenai pelipis kanan saya," tukasnya.
"Saya berusaha melindungi diri di dalam mobil tetapi teman-temannya berdatangan dan memukuli saya yang masih ada di dalam mobil," lanjut dia.
Tak berselang lama, kerumunan massa mulai bertindak brutal dengan berusaha memecahkan kaca depan mobil. Dalam keadaan yang tak terkendali itu, Fariz berusaha melindungi Ayu yang ketakutan dan histeris.
Massa lantas berusaha menarik kedua orang yang ketakutan itu ke luar mobil. Saat itulah ada yang merogoh kantongnya.