TNI Sita Mainan Anak-anak Bergambar Palu Arit di Bantul
Puluhan set mainan tentara-tentaraan kecil di sejumlah toko di Bantul harus diamankan oleh aparat TNI dari Kodim 0729 Bantul
Penulis: apr | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Anas Apriyadi
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Puluhan set mainan tentara-tentaraan kecil di sejumlah toko di Bantul harus diamankan oleh aparat TNI dari Kodim 0729 Bantul karena dianggap mengandung simbol komunisme lantaran ada gambar palu dan arit.
Dandim 0729 Bantul, Letkol (kav) Tumadi menjelaskan aparat TNI menggunakan pedoman TAP MPR No. 25 tahun 1966, tentang larangan paham komunis di Indonesia untuk melakukan penyitaan tersebut.
Penyisiran dilakukan TNI setelah mendapat pesan berantai mengenai mainan bergambar palu arit yang beredar di Bantul.
"Total ada 27 set mainan kita amankan, kita masih selidiki dari mana mereka mendapat mainan tersebut,” katanya pada Selasa (3/11/2015).
Lokasi penemuan mainan tersebut menurutnya berada di toko mainan Madania Toys, jalanan Wahidin Sudirohusodo dimana diamankan tiga set mainan.
Sementara itu di Toko Rajawali, Ngipik, Baturetno, Banguntapan juga diamankan 24 set mainan.
Mainan tersebut berisi sejumlah tentara kecil dari plastik dengan membawa bendera negara masing-masing.
Dengan latar perang dunia, maka wajar diantara mainan tersebut terdapat bendera Inggris, Jerman, Italia, hingga Uni Soviet.
Mainan yang diamankan TNI adalah tentara Uni Soviet dimana dalam benderanya terdapat gambar palu dan arit simbol partai komunis yang berkuasa di sana hingga 1991.
Tumadi memahami bahwa bendera tersebut sejatinya adalah bendera suatu negara.
Meski begitu adanya simbol komunisme yang dilarang di Indonesia maka tindakan harus dilakukan.
"Meski itu bendera negara lain, tetapi karena itu berada di wilayah negara kita, maka gambar-gambar itu wajib diamankan," paparnya.
TNI menurutnya masih melakukan penyelidikan asal mainan tersebut setelah dilakukan penyitaan terhadap mainan bergambar palu arit, sedangkan para pedagang hanya diberi pembinaan.
"Kita akan lakukan pembinaan kepada pemilik toko mainan tersebut, agar kejadian ini tidak terulang lagi," paparnya. (tribunjogja.com)