Ratusan Unggas di Dua Kecamatan di Magelang Mati Mendadak
Sejumlah peternak menduga kematian unggas ini dikarenakan oleh penyakit musim kemarau
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dalam beberapa hari terakhir, ratusan unggas di dua kecamatan Kabupaten Magelang ditemukan mati mendadak.
Sejumlah peternak menduga kematian unggas ini dikarenakan oleh penyakit musim kemarau, hingga diduga terkena virus Avian Influenza (AI) atau flu burung.
Di desa Jebeng Sari, Kecamatan Salaman, dalam dua hari terakhir ini terdapat puluhan unggas yang ditemukan mati mendadak. Karena ketakutan, warga kemudian membakar unggas yang mati tersebut.
“Ada sekitar lima puluh ekor unggas jenis ayam bangkok, bebek, dan mentok serta kalkun yang saya pelihara di samping rumah mati mendadak dalam dua hari terakhir ini,” jelas peternak unggas, Saefudin Zuhri, Senin (21/9/2015).
Sebelum unggasnya mati mendadak, Saefudin menemukan adanya gejala pembengkakan pada bagian kepala. Setelah itu, bulu unggas yang dipeliharanya juga memudar.
Karena takut adanya virus flu burung, dia langsung membakar seluruh unggas yang tergeletak di kandang.
“Ada juga unggas yang tidak bisa jalan dan langsung kami pisahkan dari unggas lainnya,” imbuhnya.
Kematian unggas mendadak ini juga terjadi di Desa Wonokerto, Kecamatan Tegalrejo, dimana ada ratusan ekor ayam pedaging yang dikembangkan peternak mati mendadak.
Hanya saja, peternak menduga kematian ayam ini lantaran terserang malaria.
Yanto, salah satu pengelola kandang di Desa Wonokerto, Kecamatan Tegalrejo menjelaskan, ratusan ayam dari 4.500 ekor ayam yang dipeliharanya mati mendadak tiga hari terakhir.
Tidak hanya ayam yang masih muda, namun kematian itu juga menimpa ayam yang sudah cukup umur untuk panen.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, John Christian Manglapy, menjelaskan, kasus temuan banyaknya unggas yang mati mendadak tersebut masih ditangani oleh Dispeterikan Kabupaten Magelan.
Pihaknya masih akan melakukan pengecekan apakah kematian unggas tersebut disebabkan oleh virus flu burung.
“Akan kami cek terlebih dahulu,” jelasnya. (*)