Warga Turi Sulap Mesin AC Jadi Robot Raksasa Pemukul Bedug

Ingin menciptakan sesuatu yang beda dibanding tahun sebelumnya, para pemuda menciptakan robot raksasa yang dapat memukul bedug

Penulis: Santo Ari | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/Santo Ari
Ingin menciptakan sesuatu yang beda dibanding Idul Fitri tahun sebelumnya, para pemuda dusun Turi, Desa Donokerto, Turi, Sleman menciptakan robot raksasa yang dapat memukul bedug. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Hari raya Idul Fitri tahun ini menjadi kesan tersendiri bagi warga dusun Turi, Desa Donokerto, Turi, Sleman.

Ingin menciptakan sesuatu yang beda dibanding tahun sebelumnya, para pemuda menciptakan robot raksasa yang dapat memukul bedug.

Robot setinggi tiga meter ini menjadi penghias jalan dusun Turi. Sebelumnya saat malam takbiran, robot yang digerakkan dengan tenaga listrik ini diarak keliling kelurahan dan menjadi pusat perhatian masyarakat.

Tak hanya itu, saat Salat Idul Fitri robot raksasa dengan bebaju putih dan mengendakan serban itu juga diletakan tak jauh dari mimbar di lapangan Donokerto, Turi.

Penggagas terbentuknya robot ini, pemuda asal dusun Turi, Kenishiro (30) memaparkan Desa Donokerto selalu menjadwalkan panitia perayaan Idul Fitri secara bergantian.

Dan tahun ini, giliran dusunnya yang menjadi panitia, baik saat perayaan takbir hingga Salat Idul Fitri.

"Kami ingin sesuatu yang berbeda, lima tahun lalu kami membuat ketupat raksasa, saat ini kami kembali mendapat jatah sebagai panitia dan mempersembahkan robot yang bisa memukul bedug," ujar pemuda yang akrab dipanggil Keni itu, Minggu (19/7/2015).

Diceritakan pemuda yang kesehariannya sebagai guru seni ini, mulanya ia mendapat ide untuk membuat robot raksasa yang dapat bergerak.

Untuk mencapai tujuannya ia lantas menggandeng tetangganya yang merupakan sarjana teknik, Budi Raharjo yang kerap disapa Kelik.

"Kebetulan punya tetangga sarjana teknik. Maka saya putuskan untuk bekerjasama. Saya yang bagian mengurus visualnya, sedang dia yang merakit mesin penggeraknya," jelasnya.

Dengan dibantu puluhan pemuda dusun Turi, mereka berkolaborasi menyulap besi bekas seberat 50 kilogram menjadi kerangka robot dan dibalut baju berwarna putih.

Untuk bagian kepala sendiri, digunakan berbahan sterofom dan dipahat sedemikian rupa hingga membentuk wajah.

Sementara itu, Kelik, mengubah mesin AC menjadi rotor penggerak tangan dan kepala robot. Alhasil dalam tempo satu bulan sejak awal puasa, robot tersebut tuntas dirakit dan dapat dipamerkan saat takbir keliling.

Selama pengerjaan itu, dirinya menghabiskan dana hanya Rp2 juta yang berasal dari takmir masjid setempat dan donatur. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved