PSIM Yogyakarta

HS Rogoh Kocek Pribadi Bayar Gaji Pemain PSIM

Dana lebih kurang Rp 150 juta dirogoh dari kantong pribadi Ketua Umum PSIM, Haryadi Suyuti (HS)

Penulis: Iwan Al Khasni | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/Susilo Wahid
Para pemain PSIM Yogyakarta menemui Ketua Umum sekaligus Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti di Rumah Dinas, Yogyakarta, Senin (18/8/2014) meminta kejelasan gaji. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Iwan Al Khasni

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PEMAIN PSIM Yogyakarta akhirnya mendapatkan kucuran gaji yang diminta, setelah mereka "mengancam" mogok main melawan PSS Sleman, Selasa (19/8). Dana lebih kurang Rp 150 juta dirogoh dari kantong pribadi Ketua Umum PSIM, Haryadi Suyuti (HS).

PEMBERIAN gaji itu akhirnya melunakkan hati pemain, sekaligus memacu semangat bertanding menjamu PSS, yang berakhir imbang 2-2. Pemain PSIM, Andi Kurniawan, sempat mengungkapkan kesediaan pemain lewat jejaring sosial twitter miliknya.

Dia mengaku siap main bersama tim demi menjaga nama baik tim kebanggaan warga Yogya itu. "Bismillah..kami siap bermain demi kebanggaan, demi kalian semua masyarakat Jogja Istimewa," tulisnya di akun twitter-nya.

Manajemen PSIM menyebutkan, dana yang diberikan HS itu hanya cukup untuk tanggung pemain saja. Sementara, anggaran untuk tim pelatih belum termasuk yang diberikan Selasa kemarin.

"Total untuk pemain dan pelatih sebenarnya sebesar Rp 150 juta. Tapi untuk hari ini (kemarin, Red) hanya untuk pemain, pelatih belum," kata Jarot Sri Kastawa, Direktur Operasional PT Putra Insan Mandiri (PIM).

Proses pencairan gaji pemain PSIM bermula dari rapat dadakan antara manajemen PSIM dan HS, Senin (18/8) malam. Siang sebelumnya, HS sempat didatangi pemain dan suporter di rumah dinasnya di kompleks Balai Kota Yogyakarta.

Pantauan Super Ball di kompleks Wisma PSIM, Selasa (19/8) pagi, satu persatu pemain mulai mengambil jatah haknya yang sempat tertunda. Dengan kucuran dana itu mereka akhirnya menyetujui untuk menghadapi PSS Sleman di Mandala.

Awalnya, pemain sempat keberatan dengan pemberikan satu kali gaji yang diberikan, mereka ingin gaji bulan Juli dan Agustus dibayar sekaligus. Namun pada prosesnya, pemain mengamini keputusan menerima gaji Juli terlebih dahulu.

"Selanjutnya, Pak Haryadi minta waktu dan berjanji gaji Agustus akan terbayar sebelum laga melawan Persinga Ngawi,"ungkap Jarot.

Motivasi Topas Pamungkas dkk pun naik saat menjamu Super Elja, sore kemarin. Pasukan Parang Biru berhasil terhindar dari kekalahan, setelah tertinggal 0-2 dari tamunya asal Sleman itu.

Gelandang gaek, Eko Kancil Budi Santosa membuka gol balasan pertama, satu menit setelah gawang Ony Kurniawan bobol pada menit ke-48. Lalu, Toni Yuliandri menyamakan gol sepuluh menit berselang.

"Semangat pemain muda menjadi motivasi penting pada laga ini. Penampilan anak-anak patut mendapat apresiasi, mampu mengejar kekalahan 0-2," komentar Pelatih PSIM, Seto Nurdiyantara. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved