Peternak Tetap Bertahan Meski Harga Lovebird Anjlok

Bagi peternak besar, turunnya harga memang sebuah pukulan telak

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Rina Eviana Dewi
Tribun Jogja/Yudha Kristiawan
Anang, memeriksa kandang-kandang Lovebird peliharaannya. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Masih ingat tanaman hias daun jenis anthurium gelombang cinta yang menjadi tren dan mewabah hampir di semua kalangan beberapa tahun lalu. Seperti virus, tren tersebut menjelma menjadi bisnis yang sanggup mendatangkan untung luar biasa dalam waktu singkat. Harga tanaman ini ketika dalam puncak popularitas bahkan mencapai ratusan juta rupiah.

Namun sebuah tren tentu memiliki rentang waktu yang tak dapat terprediksi secara pasti oleh kalangan pasar, baik penghobi atau pebisnis sendiri. Hukum pasar ini, kini tengah berlaku dan menimpa pebisnis burung hias kicauan Lovebird. Belakangan harga burung pemakan biji-bijian ini anjlok di pasaran.

Meski demikian, banyak peternak Lovebird masih bertahan. Bagi peternak besar, turunnya harga memang sebuah pukulan telak. Sebab, di saat untung hendak diraup dari hasil penjualan anak-anak hasil ternakan, harga terjun bebas.

Seperti yang dialami, Anang Karunia, salah satu peternak Lovebird di daerah Cangkringan, Sleman ini. Sejak tahun 2011 lalu ia sudah mulai menangkarkan Lovebird. Ia pun mengaku sudah merasakan efek naik turunnya harga.

"Dulu harga indukan Lutino mata merah aku beli Rp 13 juta, itu sekitar akhir 2013. Sekarang, sekitar Rp 5 juta sudah dapat sepasang. Heran juga, kok turunnya banyak sekali dan cepat," ungkap Anang belum lama ini.

Anang pun mencoba menganalisis, kira-kira apa yang menyebabkan anjloknya harga burung yang memiliki visual lucu, warna-warni dan menggemaskan ini. Ia menerka, banyaknya peternak baru yang sukses menangkarkan burung ini menjadi salah satu sebab harga turun. Adanya stok melimpah sanggup memenuhi permintaan pasar.(*)

Berita selengkapnya di koran Tribun Jogja Minggu (16/3/2014)

Skandal Kuliner Terkait :

Bakpia Tidak Asli Merajalela di 7 Titik Penting di Yogya

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved