Gas Beracun Kawah Timbang

BPBD Banjarnegara Butuh Tambahan Tabung Oksigen

BPBD Banjarnegara akan mengusulkan penambahan tabung oksigen guna mendukung aktivitas pemantauan dan pengukuran gas beracun

Editor: Rina Eviana Dewi
zoom-inlihat foto BPBD Banjarnegara Butuh Tambahan Tabung Oksigen
TRIBUNJOGJA/HANAN WIYOKO
Tim BPBD Banjarnegara memasang rambu peringatan bahaya gas beracun di jalan menuju Kawah Timbang di Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Rabu (13/3/2013) pagi. Radius 500 meter dinyatakan berbahaya bagi penduduk.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hanan Wiyoko

TRIBUNJOGJA.COM , BANJARNEGARA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara akan mengusulkan penambahan tabung oksigen guna mendukung aktivitas pemantauan dan pengukuran gas beracun Kawah Timbang. Saat ini baru ada empat alat breathing aparatus namun belum memiliki alat kompresor.
     
"Saat ini di Posko Bencana hanya ada empat alat, dua dari BPBD dan dua milik Pos Pengamatan Gunung Api Dieng," kata anggota BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo di Posko Penanggulangan Bencana Kecamatan Batur, Jumat (15/3/2013).

Kata dia, jumlah itu dirasa kurang bila terjadi keadaan darurat. Saat ini, alat pernafasan dengan tabung oksigen itu digunakan untuk pengukuran kandungan gas dan dibawa ke permukiman Dusun Simbar.

"Karena tak ada kompresor kami mengisinya ke PT Geo Dipa Energy (GDE). Lokasinya cukup jauh. Jadi kami berharap ada penambahan breathing aparatus serta kompresor," katanya.

Hal senada dikatakan Kepala BPBD Banjarnegara, Tursiman. Kata dia, penambahan kompresor akan diusulkan kepada BPBD Provinsi Jawa Tengah. "Kalau memiliki kompresor sendiri tentu lebih efektif. Alatnya mahal sampai ratusan juta jadi kita akan mengusulkan," katanya.

Disinggung mengenai hasil pengukuran konsentrasi gas CO2 dan H2S yang dikeluarkan Kawah Timbang pada Jumat pagi, dia mengatakan, kedua gas beracun tersebut tidak terdeteksi saat pengukuran tersebut.
     
"PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) merekomendasikan pengukuran gas CO2 dan H2S tersebut dilakukan pada radius 150 meter dari Kawah Timbang. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan petugas di titik tersebut tadi pagi, tidak terdeteksi adanya CO2 dan H2S," katanya.

Terkait peningkatan status tersebut, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 500 meter dari Kawah Timbang, karena adanya ancaman bahaya gas CO/CO2 yang berbahaya bagi kehidupan.

Masyarakat juga diminta agar waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari satu meter karena dari tempat tersebut dapat berpotensi terancam bahaya gas CO/CO2. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved