Gas Beracun Kawah Timbang
BPBD Banjarnegara Butuh Tambahan Tabung Oksigen
BPBD Banjarnegara akan mengusulkan penambahan tabung oksigen guna mendukung aktivitas pemantauan dan pengukuran gas beracun

TRIBUNJOGJA.COM
, BANJARNEGARA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara akan mengusulkan
penambahan tabung oksigen guna mendukung aktivitas pemantauan dan
pengukuran gas beracun Kawah Timbang. Saat ini baru ada empat alat
breathing aparatus namun belum memiliki alat kompresor.
"Saat ini di Posko Bencana hanya ada empat alat, dua dari BPBD dan dua
milik Pos Pengamatan Gunung Api Dieng," kata anggota BPBD Banjarnegara,
Andri Sulistyo di Posko Penanggulangan Bencana Kecamatan Batur, Jumat
(15/3/2013).
Kata dia, jumlah itu dirasa kurang bila terjadi keadaan darurat. Saat
ini, alat pernafasan dengan tabung oksigen itu digunakan untuk
pengukuran kandungan gas dan dibawa ke permukiman Dusun Simbar.
"Karena tak ada kompresor kami mengisinya ke PT Geo Dipa Energy (GDE).
Lokasinya cukup jauh. Jadi kami berharap ada penambahan breathing
aparatus serta kompresor," katanya.
Hal senada dikatakan Kepala BPBD Banjarnegara, Tursiman. Kata dia,
penambahan kompresor akan diusulkan kepada BPBD Provinsi Jawa Tengah. "Kalau memiliki kompresor sendiri tentu lebih efektif. Alatnya mahal sampai ratusan juta jadi kita akan mengusulkan," katanya.
Disinggung mengenai hasil pengukuran konsentrasi gas CO2 dan H2S yang
dikeluarkan Kawah Timbang pada Jumat pagi, dia mengatakan, kedua gas
beracun tersebut tidak terdeteksi saat pengukuran tersebut.
"PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) merekomendasikan
pengukuran gas CO2 dan H2S tersebut dilakukan pada radius 150 meter
dari Kawah Timbang. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan petugas di
titik tersebut tadi pagi, tidak terdeteksi adanya CO2 dan H2S," katanya.
Terkait peningkatan status tersebut, PVMBG merekomendasikan agar
masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 500 meter dari
Kawah Timbang, karena adanya ancaman bahaya gas CO/CO2 yang berbahaya
bagi kehidupan.
Masyarakat juga diminta agar waspada jika melakukan penggalian tanah di
sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari satu meter karena dari
tempat tersebut dapat berpotensi terancam bahaya gas CO/CO2. (*)