Melawan Kekerasan Lewat "Mata Tertutup"
Acara diskusi ini bisa menggugah semakin banyak anak muda untuk selalu kritis dan waspada terhadap penetrasi radikal.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Sigit Widya
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Maarif Institute for Culture and Humanity menggelar pemutaran dan diskusi film berjudul "Mata Tertutup" di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Selasa (05/02/2013) pagi.
Film bertema kampanye antikekerasan atas nama agama ini ternyata menarik minat banyak mahasiswa. Ruang teatrikal yang digunakan sebagai tempat diskusi pun penuh sesak hingga pintu masuk. Tak pelak, sejumlah mahasiswa terpaksa puas berdiri di luar ruangan untuk mengikuti jalannya diskusi.
Direktur Eksekutif Maarif Institute, Fajar Riza Ul Haq, menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari road show dan diskusi di 10 kota besar di Pulau Jawa. Mereka bekerja sama dengan organisasi mitra lokal untuk menginisiasi program generasi TOLAK atau kependekan dari Toleran dan Anti-Kekerasan.
Untuk mencapai tujuan itu, pihaknya menggunakan media film untuk menyebarkan pesan-pesan antikekerasan. "Kami menjangkau penonton kalangan pelajar dan mahasiswa, karena mereka lah yang paling rentan menjadi sasaran kelompok-kelompok radikal," jelasnya.
Hal yang sama disampaikan Manajer Program Islam dan Media, Khelmy K Pribadi. Ia berharap, serangkaian acara diskusi ini bisa menggugah semakin banyak anak muda untuk selalu kritis dan waspada terhadap penetrasi pemahaman kelompok-kelompok radikal.
Selain itu, mereka juga diharapkan bisa mengampanyekan semangat antikekerasan di lingkungannya masing-masing.
"Kami juga berharap bisa secara kreatif merespons setiap perkembangan terbaru secara arif dan tidak terjebak kepada pandangan picik fundamentalisme dan atau bahkan terjerumus ke lembah radikalisme agama yang fatalistik," tandasnya.
(Tribunjogja.com)