Bahan Berbahaya Banyak Terkandung dalam Minuman Es

Rodamin B paling banyak ditemui pada es dawet, mencapai 67 sampel mengandung pewarna ini

Penulis: Yoseph Hary W | Editor: Joko Widiyarso
zoom-inlihat foto Bahan Berbahaya Banyak Terkandung dalam Minuman Es
TRIBUNJOGJA.COM/M NUR HUDA
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary W

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala SD Lempuyangan (RSBI), Hasan Rohadi mengatakan, keberadaan bahan pengawet dan pewarna pada jajan sekolah kerap membuat para guru cemas. Namun pihaknya mengaku telah berkali-kali pula mengingatkan, agar pengelola kantin dan penjual di kompleks sekolahnya hati-hati menyediakan jajanan untuk anak didiknya.

Pernyataannya itu terkait temuan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DIY, bahwa tahun ini masih ditemukan kandungan bahan berbahaya pada jajanan siswa SD. Paling banyak ditemukan adalah Rodamin B atau pewarna.

Biasanya, bahan tersebut ditemukan pada jajan sekolah jenis minuman, misalnya sirup, jeli, es mambo, es lilin, es cendol, es teller, dan es dawet. Dari 144 sampel minuman, Rodamin B paling banyak ditemui pada es dawet, mencapai 67 sampel mengandung pewarna ini.

"Kami peringatkan untuk pemakaian 4P, pemanis, penyedap, pengawet, dan pewarna. Kalau pakai pemanis ya gula tapi jangan banyak-banyak, kuantitasnya diturunkan," katanya, Jumat (16/11/2012).

Untuk makanan yang diproduksi pabrik, dia menekankan agar pengelola memastikan makanan tersebut memiliki label kesehatan. Hal terpenting, mengingat banyaknya penjual di luar sekolah, Hasan pun menegaskan agar siswa jajan di sekolah, tidak di luar. Pasalnya, sejauh ini yang terpantau kondisinya adalah jajanan di kompleks sekolah.

"Menarik kan belum tentu sehat. Lagi pula kantin kami memasak langsung di tempat, jadi pengawasannya mudah," tuturnya.

Dia menuturkan, jajan merupakan akibat dari kesenjangan makanan yang ada di sekolah dan di rumah. Anjuran membawa bekal menurutnya lebih baik karena yang memasak adalah orang tua anak. Artinya, makanan itu dipastikan sehat.

"Kan tidak mungkin ibunya membekali anaknya makanan banyak zat pewarnanya. Kalau ada ulat pada sayuran pun pasti dihilangkan," katanya. Dia menjelaskan, pihaknya pun secara pelan menganjurkan agar siswa membawa bekal sendiri. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved